081246887662

081246887662

puriyadnya@gmail.com

puriyadnya@gmail.com

Jam Buka

Senin - Minggu 08 :00 - 22: 00 Wita

Penuh Harap di Hari Depan Akan Menjadi Lebih baik.

Ketika itu suara telepun berdering, kami sebagai Admin menjawabnya dengan ucapan pangenjali, “ Om Swastiastu….”

 “ Om Swastyastu Jro ”, tiyang Bapak Nyoman Sulastra saking buleleng, kemaon sampun suwe meneng ring Denpasar nike, sinampura ping banget, sareng sire titiyang ngeraos niki, mangda becik antuk titiyang Jro ?”

“ ingih titiyang ring sekretariat Gedong Suci lan Puri Yadnya, Genah Gelar Upacara Umat Hindu, sapunapi nike bapak ?”

 “ Ingih jro, sampun patut berarti titiyang ngeraos niki ring Puri Yadnya Genah gelar Pebayuhan lan upacara sane tiosan, duaning titiyang cingak ring medsos, akeh sane ngelaran upacara iriki “ Kata Pak Nyoman.

Ia pun lanjut bertanya  “ titiyang jagi metaken parindikan okan titiyang sane sampun merabian , tiyang memanah jagi mayuhin pianak titiyang, duaning sane mangkin ragan e kadi anak kebingungan, nenten keni antuk ipun, sapunapi pemargi nyane ngih? ”

 “ Okan tiyang lahir ring rahina REDITE WAGE, WUKU KRULUT nike, yening langsung titiyang tangkil meriki mewacakan dados jro ?” tegasnya

“Dados nike bapak, mangda becik taler tatas pawikan indik pemargi nyane” ucap Admin.

Namun entah apa yang terjadi, sehari sebelum Upacara pak Nyoman Kembali menelepon, mengatakan “ Om swastyastu, sinampura jro titiyang nenten durus polih galah tangkil jro, duaning kebanda antuk galah lan kesibukan titiyang serahina, Yening titiyang mewacakan online dados nike jro? ”

Mendengar keinginan tersebut, Admin pun segera menkonsultasikan kelahiran anak bapak nyoman, kepada Dane Pinandita Nabe Jro Dalang Badra, yang merupakan Guru Nabe dari Perguruan Siwa Budha Maha Sidhi dan Pengusadha Tunggal di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala.


Beberapa menit berlalu, kami pun membalas chat ‘an Pak Nyoman. “ Menurut hasil pewacakan kelahirannya, keni Lintang Salah Ukur, sengsara di masa kecil, segala usaha tak menemukan hasil. Keras hatinya, biasanya akan sering terjebak keiinginan  mementingkan diri sendiri. Kelahiran Penjelmaan Sang Wasi Baya ( akan selalu mandapat bahaya ). Anak Bapak Tergolong kelahiran Melik nike, sebaiknya gelar Pebayuhan Oton lan Melik nyane.

Mendengar hasil wacakan tersebut, pak nyoman merasa ini menjadi jalan keluar dari masalah hidup anaknya dari dunia Niskala. Akhirnya  Agus Leo yang katanya pernah bekerja di Perusahaan Pabrik Es dan juga pernah Bekerja di Bengkel AC Mobil yang saat ini sedang beristirahat dalam pekerjaannya pun, mengggelar Pebayuhan di Puri Yadnya.

Hari itu pun tiba Minggu, 7 April 2024, Pak Nyoman datang bersama keluarga kecilnya dengan raut muka lelah tapi masih penuh semangat dalam jiwanya.

Setelah beberapa menit menunggu, Agus Leo beserta keluarganya di panggil untuk masuk ke Genah Peyadnyan dan disambut dengan sapaan yang hangat oleh Pengayah.

Alunan suara gambelan lan Kidung mengiringi prosesi pelaksanaan upacara pebayuhan, suasana hening dan sakral menyusupi lulung hati Damuh Ida Bhatara yang duduk tenang dan hening.

Puja dan puji mantrapun di ucapakan, aroma dupa seolah mengantarkan semua doa yang terpanjatkan. Upacara bayuh oton dan penebusan melikpun sudah diaturkan untuk melebur segala hutang pemanumadian, dan pelebur efek salah pati dan ulah pati dari kelahiran melik.

Namun tiba-tiba pada Prosesi “Sungkem Guru Rupaka”, Agus Leo menunduk di hadapan Orang Tuanya dengan raut wajah kesedihan, air matanya menetes dengan tangan memegang 1 buah Dupa yang di berikan Oleh Pinandita Nabe Jro Dalang Badra ( Dalang Samirana ).

𝑷𝒓𝒐𝒔𝒆𝒔𝒊 𝑺𝒖𝒏𝒈𝒌𝒆𝒎 𝑮𝒖𝒓𝒖 𝑹𝒖𝒑𝒂𝒌𝒂 𝑨𝒈𝒖𝒔 𝑳𝒆𝒐 𝑨𝒓𝒊 𝑺𝒂𝒏𝒋𝒂𝒚𝒂

Air matanya berusaha ia sembunykan sambil mencuci kedua kaki Orang Tuanya. Setelah itu sambil memegang dupa dan menyembunyikan kesedihannya ia berkata : Bapak…ibu…mangkin otonan tiang. Tiang kocap sampun kelih, tiang taler sampun ngelah kurenan. Nanging tiang merasa, kelih tiang wantah di fisik. Pemineh tiang kari alit, tiang belog, tiang setata ngewehin bapak dan ibuk….” Air matanya menetes…tidak bisa tertahan.

“ tiang panak tusing bisa berbakti ring orang tua. Akweh pelih tiang sane nyakitin keneh bapak dan ibu. Sane ngaenan ibu bapak kecewa. Sane mangkin tiang jagi Sungkem, dumogi bapak dan ibu ngampurang dewek tiang. Ngicenin restu mangda tiang dados jatma mawiguna. Sinah ngaenan bapak ibu, bangga sedurung budal ke gumi wayah”. Tangis haru ketika itu tidak bisa dibendung, pengayah pun pingin menangis, Guru Nabe pun mengambil tisu dan mengusap air mata yang tidak bisa ditahan.

Bapak nyoman sulastra dan ibu wayan martini pun, menangis dan mengelus ngelus kepala anaknnya saat sungkem. Berkata “ Bapak ngajak Meme anak sayang ajak cening, uli jani cening harus berubah. Sing ada anak ngidang ngubah hidup, selain dewek pedidi “.

Agus leo pun, mangguk mangguk “ Ngih..bapak…ibu…”.

Setelah mebayuh kamipun menanyakan perasaanya saat upacara tadi dan harapannnya kedepan.

Menurut Penuturanya “setelah melaksanakan Pebayuhan di Puri Yadnya, ia merasakan ketenangan hati nya mulai bertambah, perasaan lega dirasa terbayarkan oleh Upacara Pebayuhan ini, yang sebelumnya selalu kebingungan. Besar harapannya kedepan senantiasa di beri Kesehatan, rejeki yang cukup, keluarga yang harmonis, dan akan selalu berbakti kepada Orang Tua.

 Bagi teman-teman pembaca yang ingin melaksanakan upacara yadnya secara praktis dan efesien di Puri Yadnya, bisa kontak kami untuk Informasi dan Pendaftaran melalui Whatsapps 081 246 887 662

Berikut Upacara yang digelar di PURI YADNYA :

  1. Pebayuhan Oton
  2. Penebusan Melik
  3. Pebayuhan Oton & Melik
  4. Penebusan Salah Oton
  5. Penebusan Salah Aran
  6. Pengidep Hati/ Pengenteg Bayu
  7. Sungkem Guru Rupaka
  8. Menek Kelih ( Menek Deha/Raja Swala )
  9. Pebayuhan Patemon Ala/Panes ( Perjodohan Kurang Baik )
  10. Atma Pratista ( Warak Keruron )
  11. Pebayuhan Semara Rekha ( Pebayuhan Bagi Orang Tua yang pernah Keguguran, Hamil Anggur, Pendarahan, Dll )
  12. Megedong – Gedongan ( Garba Wedani )
  13. Mecolong/ Tutug Kambuhan
  14. Tiga Bulanan ( Tigang Sasih )
  15. Kremasi Hewan
  16. Metatah
  17. Upacara Pemarisudha Karang Panes/Angker
  18. Pebayuhan Sapuh Lara Pemanumadian
  19. Pewintenan Saraswati, Sari, Dasa Guna, Ganapati, Dll.
  20. Penyuh Taksu, Urip, Melik
  21. Penyapuh Anten
  22. Meotonan Biasa ( Bukan Mebayuh )
  23. Penglukatan Oton
  24. Penglukatan Pembangkit Aura Diri
  25. Penglukatan Rare Ngambek Detya

𝐀𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 : 𝐏𝐔𝐑𝐈 𝐘𝐀𝐃𝐍𝐘𝐀 – 𝐉𝐥𝐧 𝐑𝐚𝐲𝐚 𝐍𝐲𝐮𝐡 𝐊𝐮𝐧𝐢𝐧𝐠 – 𝐃𝐞𝐬𝐚 𝐦𝐚𝐬 – 𝐊𝐞𝐜. 𝐔𝐛𝐮𝐝 – 𝐊𝐚𝐛. 𝐆𝐢𝐚𝐧𝐲𝐚𝐫 (𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐦𝐮𝐫 𝐒𝐞𝐭𝐫𝐚 𝐍𝐲𝐮𝐡 𝐊𝐮𝐧𝐢𝐧𝐠 ) 𝐩𝐚𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐏𝐚𝐧𝐝𝐢𝐭𝐚/𝐑𝐬𝐢 𝐤𝐞 𝐔𝐭𝐚𝐫𝐚 𝟓𝟎 𝐦𝐞𝐭𝐞𝐫, 𝐋𝐈𝐇𝐀𝐓 𝐏𝐀𝐏𝐀𝐍 𝐍𝐀𝐌𝐀.

𝓑𝓪𝓬𝓪 𝓙𝓾𝓰𝓪 : ANAK LAHIR TERLILIT TALI PUSAR ? Ini jalan Niskala yang Wajib Di Tempuh

APA SEBENARNYA ITU MELIK ??

            Melik itu sebenarnya merupakan sebuah anugrah yang luar biasa, Jika Orang Itu Sudah melaksanakan penebusan melik 3 Kali, Rajin-rajin Sembayang, Melukat dan melaksanakan Pewintenan Saraswati. Biasanya orang seperti ini akan jadi orang yang sukses, bermatabat dan “Kesihin Widhi”.

        Kalau tidak penebusan biasanya rejeki akan sret, sering bertengkar dirumah tangga tanpa henti, sakit sakitan, Salah paham dikeluarga berujung percerain, tak bisa punya keturunan, bahkan berumur pendek dan lain sebagainya.

         Ada orang yang baru bisa bertiori belum menjadi Praktisi, mengatakan Melik itu tidak apa, cukup berdoa saja, dan berpikir positif. Mereka itu tidak mengalami bisa saja mereka berkata seperti itu, tapi bagi yang mengalami mereka akan sulit menerima itu karena hidupnya dalam penderitaan hidup, rejeki sret dan kesakitan atau ada salah satu kelurganya sudah meninggal karena melik.

        Sama seperti melihat orang sakit dirumah sakit, pasien tidak hanya cukup dengan berpikir postif dan berdoa TAPI MEMERLUKAN TIDAKAN MEDIS UNTUK KESEHATANYA.

        Sama juga seperti penyakit niskala dan melik, tidak cukup hanya berdoa dan berpikir positif, semua perlu TINDAKAN SESUAI PETUNJUK SASTRA/LONTAR YANG ADA.

HATI HATI METEBUSIN MELIK, JANGAN ASAL PRAGAT, ASAL PAEK, ASAL ENGGAL. NAMUN TIDAK SESUAI DENGAN SARIN SASTRA.

BANYAK YANG METEBUSAN MELIK ULANG DI GEDONG SUCI, KARENA HAL INI YANG TIDAK DIKETAHUI.

Ada 5 Hal Yang Harus Benar Diperhatikan Saat Ingin Metebusan Melik, Agar Efeknya secara niskala memang baik, tidak hanya sekedar sremonial belaka. Di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala, ribuan orang sudah melaksanakan penebusan segala jenis melik dan upacara lainnya.

1. Menurut petuah ajaran leluhur, tetua terdahulu dan tokoh-tokoh spritual yang memahami sarinin sarinin sastra kelahiran melik, banyak yang menyarankan dan meyakini bahwa orang melik sebaiknya mendapatkan penglukatan Sudha Mala dan Asta Pungku dari seorang Dalang Samirana saat melaksanakan penebusan/pebayuhan/metubah melik.

2. Seorang Dalang itu juga harus mempunyai TAKSU YANG BAIK. Terbuktikan oleh banyak punya murid dan banyak umat yang datang untuk melaksakan upacara. Agar mantra yang diucapkan benar-benar “nyusup” pada orang yang diupakarai. Ciri kalau tidak/kurang mataksu, jarang/tidak akan ada orang yang mencari.

3. Radius Penebusan Melik, akan sangat dasyat secara niskala jika di dudukung oleh tempat. Misalnya langsung di Ajeng Sesuwunan, tidak dilapangan,parkiran atau tempat umum lainnya. Sama halnya seperti kita sembahyang di Pura dan di Lapangan, kan memang lain rasanya. Serta kebetulan penebusan melik langsung di Gedong Suci dilaksanakan di Ajeng 29 Sesuwunan yang melinggih di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala.

4. Tapak Widhi, Saat Prosesi acara Penebusan, Ida Sesuwunan langsung tedun Napak Umat. Hingga yang kena gangguan niskala, misalnya di ganggu wong samar, cetik, pepasangan, bebai, akan langsung keluar di tempat, tanpa di sentuh Jro Dalang. Teman2 yang ikut nanti, tentu akan merasa merinding sekali, betapa sakralnya peristiwa itu, peserta mendadak kesurupan, memuntahkan cetik dan lain sebagainya. INI TIDAK ADA DI TEMPAT LAIN KHUSUS DI GEDONG SUCI.

5. BANYAK YANG TIDAK TAU, Mana penebusan melik, mana bayuh oton, mana bayuh petemon, mana bayuh manusa kasakitan, mana bayuh manusa atma katuran dll. SERING KALI BAYUH OTON ITU DIANGGAP PENEBUSAN MELIK. PADAHAL ITU UPAKARANYA BEDA, TEMPATNYA BEDA, TUJUANNYA BEDA, MANTRANYA PUN BEDA. 

Pinandita Nabe, ( Dalang Samirana ), Jro Dalang Badra, S.Sn. 

INILAH ORANG MELIK YANG PATUT DITEBUSIN.

Ada Beberapa Jenis Melik, Melik Adnyana, Melik Ceciren, Melik Kelahiran.

MELIK ADNYANA/WIDHI, Orang melik adnyana, biasanya diawali dengan mimpi mimpi ke Pura, Ketemu orang Pakain Putih, Ketemu Petapakan Bhatara ( Rangda atau Barong ), Mimpi bersenggama dengan orang tak dikenal/keluarga, Mimpi Mesiat dengan Leak.

Celakanya kalau dia ( orang melik ) kalah dalam mesiat lawan LIak, besok ia akan sakit dan bahkan meninggal saat tidur. Orang melik adnyana biasanya berpotensi jadi Balian atau mangku kalau dia punya keturuan/waris mangku/balian dan senang belajar spiritual. Kalau meliknya sudah keras, lama ditebusin orang melik adnayana ini akan bisa merasakan, atau bisa melihat Roh Halus, dan bahkan bisa berkominikasi dengannya.

MELIK CECIREN, orang melik ceciren ada tanda dalam tubuhnya, terkadang di dunia niskala atau di sekala kelihatan nya.

TANDA TANDA MELIK CECIREN

1.MELIK CAKRA, Artinya Ada berupa salah satu sanjata dewata nawa sanga dalam tubuhnya, kadang hanya bisa dilihat tokoh spiritual atau kelihatan nyata di kulit.

2. Kadengan Apit Wangke, ada kadengan di kelamin/disekitaranya. Kadengan Celedung Nginyah ada di tengah tengah alis.

3.Sujenan Di Bokong, 4. Rambut Putih Hanya Beberapa Helai Tak Bisa Hilang, 5. Rambut Gimbal, 6 Jari Tangan/Kaki Lebih, 7. Lidah Poleng, 8.Isuan Lebih dari satu dll.

MELIK KELAHIRAN, melik ini disebabkan oleh kelahiran manusia itu sendiri.

Diantaranya :

1. Orang yang lahir di Wuku Wayang

2. Anak Tunggal ( tak bersaudara )

3. Tiba sampir ( anak yang lahir berkalungfkan tali pusar )

4. Tiba Angker ( anak yang lahir berbelit tali pusar/tidak menangis )

5. Jempina ( anak lahir premature )

6. Margana ( anak lahir ditengah perjalanan )

7. Wahana ( anak lahir ditengah keramaian )

8. Julungwangi ( anak lahir tatkala matahari terbit )

9. Julungsungsang ( anak lahir tatkala tepat tengah matahari )

10. Julung sarab / julung macan / julung caplok ( anak lahir menjelang matahari terbenam )

11. Walika ( orang kerdil )

12. Wujil ( orang cebol )

13. Kembar ( dua anak lahir bersamaan dalam sehari )

14. Buncing / Dampit ( dua anak beda jenis kelamin lahir bersamaan dalm sehari )

15. Tawang Gantungan ( anak kembar selisih satu hari )

16. Pancoran Apit Telaga ( tiga bersaurdara – perempuan – laki – perempuan )

17. Telaga Apit Pancoran ( laki – perempuan – laki )

18. Sanan Empeg ( anak lahir diapit saudaranya meninggal )

19. Pipilan ( Lima bersaurdara empat perempuan satu laki )

20. Padangon ( Lima bersaudara empat laki satu perempuan)

21.Lulang ( Bersaudara 2, Keduanya Perempuan )

22. Luluta ( Bersaudara 3, Ketiganya Lelaki )

23. Kedukan ( Bersaudara 3, Ketiganya perempuan ) 

𝙐𝙢𝙖𝙩 𝘿𝙖𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙎𝙚𝙡𝙪𝙧𝙪𝙝 𝘽𝙖𝙡𝙞 𝙗𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙇𝙪𝙖𝙧 𝘽𝙖𝙡𝙞 𝙐𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙆𝙤𝙣𝙨𝙪𝙡𝙩𝙖𝙨𝙞 𝙈𝙖𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙈𝙚𝙡𝙞𝙠

Selain kelahiran melik ada juga beberapa kelahiran yang sangat memerlukan ruwatan khusus, untuk menetralisir efek negative kelahiran yang sangat lebih dominan mempengaruhi kelahiran seseorang.

KELAHIRAN MENURUT WUKU : Diantaranya Wuku Sinta, Ukir, Kulantir, Gumbreg, Wariga, Warigadian, Sungsang, Dunggulan, Kuningan, Langkir, Medangsia, Pujut, Pahang, Merakih, Tambir, Medangkungan, Uye, Perangbakat, Bala, Wayang, Dukut, dan Watugunung.

KELAHIRAN MENURUT SAPTAWARA PANCAWARA, Diantaranya : Redite Umanis, Redite Pon, Redite Kliwon, Coma Paing, Coma Pon, Anggara Umanis, Anggara Wage, Anggara Kliwon, Buda Umanis, Buda Wage, Buda Kliwon, Wraspati Umanis, Wraspati Pahing, Wraspati Pon, Wraspati Kliwon, Sukra Umanis, Sukra Umanis, Sukra Paing, Sukra Pon, Sukra Kliwon, Saniscara Umanis, Sanicara Wage, Sanicara Kliwon.

Dari Kelahiran di atas, menurut Saptawara, Pancawa & Wuku, sebenarnya ada yang indikasi melik, ada yang Lintang Panes, Membuat Rejeki Merosot, Kesakitan, Mandul dll. Namun tidak bisa kami jelaskan satu persatu, karena terlalu panjang penjabarannya. Untuk lebih jelasnya silahkan saja, datang ke tempat, sambil Ngelereh Sewitra, Nanti kita bahas bersama sama.

𝑩𝒂𝒄𝒂 𝒋𝒖𝒈𝒂 : KISAH NYATA – “Apit Wangke Kembali Menyurat Kisah Kematian.

INI KATAGORI KELAHIRAN YANG PATUT DITEBUSIN :

SAPUH LARA PEMANUMADIAN

1. NATAN NEMU URIP, penebusan/pebayuhan bagi yang tidak pernah meotonan, tidak tau otonan.

2. NEMU BAYA, penebusan bagi yang sering kesakitan  sering kena tipu, sering di fitnah, selalu gagal dalam mencapai keinginannya.

3. SENGGAMA KAON, penebusan mala leteh bagi sering berhubungan badan sebelum menikah, berhubungan badan dengan dalam status selingkuh, berhubungan badan sesama jenis

4. SEMARA DUDU, sulit mendapatkan jodoh, atau kawin cerai berkali kali dan mandul.

5. LUMBUNG KETIUP ANGIN, sulit rejeki, mengalami kebangkrutan, dan rejeki tak pernah mesari ( gali lobang tutup lobang )

6. MALA KAURIPAN, penebusan mala, karena menikah saat hamil dan potong gigi saat hamil, serta lelaki tidak bisa panjangan rambut saat istri hamil, karena tugas kerja dan keperluan dinas.

7. SATRU ATURU, sering mimpi buruk, mimpi mesiat, sering mendengarkan suara aneh, sering mimpi dapat paica, mimpi ada blabar agung/sunami dll

8. RARE NGAMBEK DETYA, penebusan untuk anak yang membandel, sulit dinasehati, tidak mau belajar/sekolah, ngelawan orang, selalu main hp, dll

9. MANGKU PUTUNG, Penebusan bagi yang keturan mangku, balian dan sejenisnya , yang tidak bisa mewariskan tugas leluhurnya.

10. RARE KEPINGIT, Penebusan untuk anak hasil “ NUNAS”

11LARE SALAH OTON ,& SALAH ARAN, Penebusan bagi yang salah menentukan oton dan nama terlalu berat/mendatangkan masalah.

12. PENEBUSAN KELAHIRAN RANGDA TIGA, Wuku yang kena Rangda Tiga, Wuku Menail, Prangbakat, Warigadian, Pujut, Wariga, Pahang

13. PENEBUSAN PETEMON ALA, pernikahan beda kasta, beda soroh, beda agama, petemon panes, Manutin Saptawara Pancawara.

14. PENEBUSAN MELIK : Menetralisir segala jenis melik dalam diri manusia, agar tidak salah pati ulah pati. 

CIRI CIRI ORANG GAGAL MELAKSANAKAN PENEBUSAN MELIK ??

1.  TIDAK MANUTIN SASTRA
 Artinya dia ogah-ogahan/setengah hati metebusan Melik, “Ulah Paek/Pang Kala Pragat. Jadi metebusan melik tidak pada tempat yang benar/tidak mendapatkan ruwatan Dalang Samirana.

2. PEMUPUT TIDAK MEMPUNYAI TAKSU YANG KUAT. 
Bagaimana caranya  tau, yang muput itu punya taksu yang kuat?
Jika ibaratkan dagang, biar gampang dimengerti, dagangannya akan selalu antre pembeli, pembelinya tak peduli antre lama, walau siang dan malam. Karena mereka mendapatkan kepuasan yang tidak ternilai harganya. Bicara masalah taksu, kami jadi teringat seorang oknum yang sudah disucikan oleh umat, beriklan di sosmed memajang fotonya dengan label iklan banten, 1,5 juta, 2 juta, 3 juta dst. Kami sejenak merenung & bertanya dalam hati. “ Bukannya orangnya suci setingkat itu sudah lepas keduniawiannya. Ini kok malah kesannya bisnis banget kayak supermarket saja ?? Apa itu tidak melanggar sesana kesuciannya? Tidakah nanti taksunya, palsu?? Takutnya nanti dibuli umat dibilang Cangak Meketu “. Ampura…semeton ini hanya renungan pribadi kami sebagai penulis saja. Jawabannya silahkan renungkan sendiri. Hehehe.

3.TERGIUR IKLAN MURAH/GRATIS MERIAH DI SOSMED
 Kami sudah melaksanakan penebusan melik, sejak tahun 2008, baik secara pribadi dan massal. Waktu itu belum begitu banyak yang melaksanakan acara ini. Tapi sekarang semenjak Virus menggrogoti isi pertiwi. Sangat banyak orang melaksanakan acara seperti ini, serta biaya pun sangat murah-murah. Ada juga yang membuat miris, terkadang orang yang tidak berkopenten di bidang niskala, ikut ikutan melaksanakan acara bernuansakan Niskala. Misalnya villa, berubah menjadi tempat spiritual menggelar Yadnya, ada juga sekelompok orang mengadakan acara Gratis, untuk menggalang masa dengan tujuan akhir dibelakangnya masih terselubung. Semoga saja ujung-ujungnya tidak manjadi ranah politik, dengan tujuan mendapatkan suara. Jadi temanku pembaca yang terhormat, masalah melik adalah masalah nyawa. Carilah yang baik dan benar, sudah berpengalaman. Bukankah Yadnya itu adalah korban suci yang tulus iklas. Jadi kalau teman-teman tidak berkorban apalagi tidak tulus iklas, apakah itu termasuk katagori beryadnya ? silahkan renungkan sendiri dalam hati yang jernih.

4.TIDAK PAHAM TENTANG BANTEN  
Kami sering tersenyum jika ada orang yang bertanya yang tidak paham dengan Kaidah Yadnya/Banten Penebusan Melik. Ketika mereka bertanya biaya, kami pun beritahu paling kisaran biaya banten penebusan melik 1 juta – 2 juta yang tergolong utama. Trus mereka jawab “ ngih suksema, tiang disini aja ikut yang lebih dekat dan murah, disini ada yang biayanya 150 ribu atau 500 ribu an.

Sebenarnya teman-temanku pembaca yang terhormat. Kami pun bisa dengan biaya semurah itu. Tapi bantennya biasanya tingkatnya paling nista. Ingat teman-teman pembaca sekali lagi tak bilang, “biaya itu murah karena bantennya tinggkatannya paling nista”. Tapi orang yang tidak tau banten akan senang saja dapat murah, & yang menjualnya senyum senyum saja, karena yang beli banten itu dapat “diakali”.

Coba saja teman2 logikakan, ada tempat orang metebusan melik biaya Rp 150.000. Sedangkan orang metebusan itu tingkatan bantennya manut sastra  minimal utama, pejatinya saja terkadang menggunakan 5 pejati, belum banten banten yang lainnya. Sedangkan harga pejati dipasaran, boleh teman-teman cek Rp 50.000 untuk satu pejati. Kalau dikalikan 5 jadi 250 ribu. Sampai disini paham kan ??. Itu saja sudah kurang biayannya, apalagi buat banten penebusan yang utama.

Jangan jangan itu hanya melukat biasa saja dengan 1 pejati & tebasan urip oton, trus dibilang mebayuh/penebusan murah ( Hati hati nanti tak ada efeknya secara niskala ).

Gedong Suci tidak akan pernah memberikan upakara banten yang tingkatnya Nista. Karena kami tidak berani main-main dengan nyawa orang melik.

Upakara penebusan harus seimbang dengan masalah-masalah yang dihadapi, agar tidak menyesal dikemudian hari. “Takut Ngetel Payu Mekebyos”, istilahnya biar seimbang obatnya dan sakitnya. Jangan orang sakit parah dikasi obat Generik. Kapan sembuhnya? Keburu dipanggil Hyang Maha Kuasa.

 5. SOMBONG, & MEBOYE. Orang sombong & moboye, sering berkata seperti ini terhadap dunia niskala : “Ah..sing ada keto, to gugu, mekejang lakar mati “. Mungkin saat berkata seperti itu ia masih sehat dan perutnya masih kenyang, kantong masi berisi. Tapi nanti kalau sudah sakit dan tak sembuh di medis, datang ke tempat pengobatan niskala bawa pejati, memelas bilang nunas urip, “ nyen kal uluk-uluk, hehehe”. “Yen be tawang mekejang lakar mati, ya..tak usah sekolah, tak usah makan, sakit juga tak usah berobat ke medis, kan percuma karena semua akan mati“. Kan gitu logika warasnya nya…. 

APA BUKTI IDA SESUWUNAN DI GEDONG SUCI USADHA AGUNG BALI NISKALA PUNYA TAKSU YANG KUAT ??

INI BUKTINYA :

    Foto foto ini merupakan salah satu bukti kuatnya Taksu Ida Sesuwunan yang disungsung di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala. Coba saja teman-teman pikir dengan kesadaran spiritual. Orang yang sudah diponis mandul 15 tahun, kista, parikokel, kanker di rahimnya, yang buntu jalannya di medis untuk mendapatkan momongan. 

    Yehh….baru datang ke Gedong suci nunas ica ring Sesuwunan, EH …JEG HAMIL SEMETON. INI FAKTA DAN BUKTI NYATA YANG TIDAK BISA DIBANTAH SIAPAPUN. INI HANYA BEBERAPA FOTO, DARI RATUSAN ORANG YANG TELAH MENDAPATKAN TAKSU LUWIH UTAMA TERSEBUT.

    Nah..bagi teman-teman yang sudah terlanjur metebusan melik di tempat lain atau akan melaksanakan penebusan melik. SILAHKAN DICEK DAN KROSCEK DULU PROPILNYA DI MEDIA SOSIAL TEMPAT UPACARA/YANG MUPUT. APAKAH TAKSUNYA “MANIK SEKECAP”  terbukti nyata seperti di Gedong suci ? ”.

Kalau ya…kami yakin & percaya penebusan melik teman-teman akan tembus sekala niskala. Artinya kematian akibat melik akan dibayarkan sempurna, hingga menjadi panjang umur. Tapi kalau propilnya hanya bermodal gaya saja/mepayas grende grende ,nyerem2 saja, dan foto sesuwunan di publikasikan, kami yakin penebusan teman-teman disana hanya sekedar seremonial belaka.

BAGI TEMAN2 YANG INGIN IKUT ACARA INI, BISA JUGA DATANG KONSULTASI SAAT JADWAL BUKA

 Selasa : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita

Kamis : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita

Sabtu : Pukul 09:00 –12 : 00 Wita

Minggu: Pukul 09:00 –12 : 00 Wita

DAFTAR TANGKIL, TLP/WA 081 246 887 662

ALAMAT : GEDONG SUCI USADHA AGUNG BALI NISKALA

 𝐁𝐚𝐧𝐣𝐚𝐫 𝐏𝐞𝐧𝐠𝐨𝐬𝐞𝐤𝐚𝐧, 𝐃𝐞𝐬𝐚 𝐌𝐚𝐬, 𝐊𝐞𝐜𝐚𝐦𝐚𝐭𝐚𝐧, 𝐔𝐛𝐮𝐝, 𝐊𝐚𝐛𝐮𝐩𝐚𝐭𝐞𝐧 𝐆𝐢𝐚𝐧𝐲𝐚𝐫. 𝐒𝐞𝐥𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐏𝐮𝐫𝐚 𝐃𝐞𝐬𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐏𝐮𝐬𝐞𝐡, 𝐋𝐈𝐇𝐀𝐓 𝐏𝐀𝐏𝐀𝐍 𝐍𝐀𝐌𝐀.

Artikel yang Disarankan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *