Sabtu, 20 April 2024 (Saniscara Paing, Wuku Merakih)
Komang Dicky Adi Setiawan datang bersama ibu dan keluarga besarnya. Kamipun menyambutnya dengan ramah “Om Swastyastu” dan keluarga diki pun menyambutnya dengan hangat.
Sambil menunggu, kami pun bertanya “Ampura bapak, ibu sekeluarga saking napi nggih?” Ibu diki pun menjawab “Tyang saking Legian Kuta nike, tyang baru pertama kali meriki jagi ngelaksanayang Upacara Pebayuhan Oton dan Penebusan melik apit wangke karena tyang sempat baca di postingan facebook efek melik apit wangke itu bisa membunuh pasangan secara niskala”. Salah satu pengayah pun membenarkan hal itu dan menurut dari ibu dua anak ini baru menyadari bahaya melik apit wangke itu.
Pada saat pertama kali memasuki tempat peyadnyan, Dicky berserta ibu nya merasakan merinding yang luar biasa. Prosesi demi prosesi dilalui dengan suka cita, hingga tibalah prosesi Sungkem Guru Rupaka Dicky berucap “ Ibu Guru Rupaka tyang, akeh pisan tyang polih pepelajahan taler akeh pisan maduwe keiwangan majeng ring Ibu, sane mangkin tityang ngelungsur pengampura. Dumogi ibu ngemicayang …….”. Belum selesai diki berucap, seketika Sang Ibu langsung menangis dan memeluk Dicky dan berkata “Inggih cening pianak paling sayangin ibu, ibu sampun ngampurayang cening uli cenik nyantos mangkin, dumogi cening dados pianak sane maguna lan kaicen kerahayuan”. Jero Dalang dan pengayah pun merasa terharu sampai-sampai meneteskan air mata mendengar ketulusan bakti seorang anak kepada ibunya.
Kalau dilihat dari hasil wacakan kelahiran ibunya yang lahir pada Wraspati Umanis Wuku Pahang ini sangatlah “Madurgama”. Karena konon, kelahiran Rangda Tiga cenderung akan mengalami masalah di bidang perkawinan yang ber-efek pada perceraian, perkawinan berkali-kali, baik cerai mati atau cerai karena masalah tidak cocokan satu sama lain. Selain itu, kelahiran Rangda Tiga juga sering akan kena fitnah di lingkungan keluarga dan pergaulan. Kalau nasib terburuk datang, maka bisa kedalih/dituduh bisa “NGELIAKKK!!!”.
Tidak hanya itu, menurut penuturannya juga mengaku sempat mengalami mimpi ke pura, dan berpakaian putih-putih yang dimana itu merupakan Melik Adnyana. Orang melik adnyana, sebenarnya sebuah anugrah yang sangat luar biasa di niskala. Itu disebabkan roh yang rengkarnasi dalam tubuh orang melik adnyana sangat suci dan bercahaya. Lho kok bisa? Ini dikarenakan roh yang rengkarnasi itu, dikehidupannya yang terdahulu, merupakan orang yang suci atau sidhi. Artinya, dikehidupan yang dulu orang melik adnyana sudah senang belajar sastra, ajaran agama dan kesaktian.
Dicky dan Ibu nya juga Melik Apit Wangke yang dimana berupa kadengan ( titik hitam pada kelamin manusia baik hidup mati, berjumlah satu atau lebih dari satu ). Kadengan ini bisa muncul dari kecil atau sewaktu waktu ketika orang sudah dewasa. Efeknya kebanyakan menurut sastra sastra & pengalaman nyata kami, Orang yang positif Melik Apit Wangke, emosinya tidak stabil, rejekinya mengalami kemorosotan di tengah umur, sulit jodohnya, kalaupun punya pasangan dan menikah, pasangan hidupnya akan meninggal. Jika yang lelaki berisi kadengan, sang istri yang akan umur pendek. Kalau wanita yang berisi kadengan, maka sang suami akan meninggal.
Namun tidak usah khawatir, segala masalah pasti ada solusinya. Untuk menetralisir Efek Negatif dari kelahiran Rangda Tiga dan Apit Wangke, bisa dengan melaksanakan Penebusan Melik, dan mendapatkan Penglukatan/Ruwatan khusus dari seorang Dalang Samirana yang memumpuni dan tentunya punya Taksu yang tinggi (luwih). Penglukatan/Ruwatan khusus itu merupakan Sarinin Taksu Dalang Samirana disebut Sudhamala dan Asta Pungku yang dimohonkan kepada Sang Hyang Aji Ringgit.
Menurut penuturan Dicky dan Ibu nya setelah melaksanakan upacara Bayuh Oton dan Penebusan Melik di Puri Yadnya merasa pikirannya sudah mulai tenang, dan tentu merasakan vibrasi prosesi upacara yang begitu magis dan sakral. Beliau baru menyadari kelahiran “MELIK”, terutama Melik Pemanumadian Rangda Tiga, Melik Adnyana, dan Melik Apit Wangke sangat mempengaruhi kehidupannya. Kini Diki dan Ibunya mulai berbenah diri melalui upacara pebayuhan ini untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Bagi teman-teman pembaca yang ingin melaksanakan upacara yadnya secara praktis dan efesien di Puri Yadnya, bisa kontak kami untuk Informasi dan Pendaftaran melalui Whatsapps 081 246 887 662
Berikut Upacara yang digelar di PURI YADNYA :
- Pebayuhan Oton
- Penebusan Melik
- Pebayuhan Oton & Melik
- Penebusan Salah Oton
- Penebusan Salah Aran
- Pengidep Hati/ Pengenteg Bayu
- Sungkem Guru Rupaka
- Menek Kelih ( Menek Deha/Raja Swala )
- Pebayuhan Patemon Ala/Panes ( Perjodohan Kurang Baik )
- Atma Pratista ( Warak Keruron )
- Pebayuhan Semara Rekha ( Pebayuhan Bagi Orang Tua yang pernah Keguguran, Hamil Anggur, Pendarahan, Dll )
- Megedong – Gedongan ( Garba Wedani )
- Mecolong/ Tutug Kambuhan
- Tiga Bulanan ( Tigang Sasih )
- Kremasi Hewan
- Metatah
- Upacara Pemarisudha Karang Panes/Angker
- Pebayuhan Sapuh Lara Pemanumadian
- Pewintenan Saraswati, Sari, Dasa Guna, Ganapati, Dll.
- Penyuh Taksu, Urip, Melik
- Penyapuh Anten
- Meotonan Biasa ( Bukan Mebayuh )
- Penglukatan Oton
- Penglukatan Pembangkit Aura Diri
- Penglukatan Rare Ngambek Detya
𝐀𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 : 𝐏𝐔𝐑𝐈 𝐘𝐀𝐃𝐍𝐘𝐀 – 𝐉𝐥𝐧 𝐑𝐚𝐲𝐚 𝐍𝐲𝐮𝐡 𝐊𝐮𝐧𝐢𝐧𝐠 – 𝐃𝐞𝐬𝐚 𝐦𝐚𝐬 – 𝐊𝐞𝐜. 𝐔𝐛𝐮𝐝 – 𝐊𝐚𝐛. 𝐆𝐢𝐚𝐧𝐲𝐚𝐫 (𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐦𝐮𝐫 𝐒𝐞𝐭𝐫𝐚 𝐍𝐲𝐮𝐡 𝐊𝐮𝐧𝐢𝐧𝐠 ) 𝐩𝐚𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐏𝐚𝐧𝐝𝐢𝐭𝐚/𝐑𝐬𝐢 𝐤𝐞 𝐔𝐭𝐚𝐫𝐚 𝟓𝟎 𝐦𝐞𝐭𝐞𝐫, 𝐋𝐈𝐇𝐀𝐓 𝐏𝐀𝐏𝐀𝐍 𝐍𝐀𝐌𝐀.
𝑩𝒂𝒄𝒂 𝑱𝒖𝒈𝒂 : Kisah Nyata – “KETIKA ORANG MELIK, PUNYA ANAK MEMEDI”, Begini kisahnya…
APA SAJA KELAHIRAN MELIK ITU YANG PATUT DI RUWAT DALANG SAMIRANA?
INI KATAGORI KELAHIRAN YANG PATUT DITEBUSIN :
SAPUH LARA PEMANUMADIAN
1. NATAN NEMU URIP, penebusan/pebayuhan bagi yang tidak pernah meotonan, tidak tau otonan.
2. NEMU BAYA, penebusan bagi yang sering kesakitan sering kena tipu, sering di fitnah, selalu gagal dalam mencapai keinginannya.
3. SENGGAMA KAON, penebusan mala leteh bagi sering berhubungan badan sebelum menikah, berhubungan badan dengan dalam status selingkuh, berhubungan badan sesama jenis
4. SEMARA DUDU, sulit mendapatkan jodoh, atau kawin cerai berkali kali dan mandul.
5. LUMBUNG KETIUP ANGIN, sulit rejeki, mengalami kebangkrutan, dan rejeki tak pernah mesari ( gali lobang tutup lobang )
6. MALA KAURIPAN, penebusan mala, karena menikah saat hamil dan potong gigi saat hamil, serta lelaki tidak bisa panjangan rambut saat istri hamil, karena tugas kerja dan keperluan dinas.
7. SATRU ATURU, sering mimpi buruk, mimpi mesiat, sering mendengarkan suara aneh, sering mimpi dapat paica, mimpi ada blabar agung/sunami dll
8. RARE NGAMBEK DETYA, penebusan untuk anak yang membandel, sulit dinasehati, tidak mau belajar/sekolah, ngelawan orang, selalu main hp, dll
9. MANGKU PUTUNG, Penebusan bagi yang keturan mangku, balian dan sejenisnya , yang tidak bisa mewariskan tugas leluhurnya.
10. RARE KEPINGIT, Penebusan untuk anak hasil “ NUNAS”
11. LARE SALAH OTON ,& SALAH ARAN, Penebusan bagi yang salah menentukan oton dan nama terlalu berat/mendatangkan masalah.
12. PENEBUSAN KELAHIRAN RANGDA TIGA, Wuku yang kena Rangda Tiga, Wuku Menail, Prangbakat, Warigadian, Pujut, Wariga, Pahang
13. PENEBUSAN PETEMON ALA, pernikahan beda kasta, beda soroh, beda agama, petemon panes, Manutin Saptawara Pancawara.
14. PENEBUSAN MELIK : Menetralisir segala jenis melik dalam diri manusia, agar tidak salah pati ulah pati.
APA SEBENARNYA ITU MELIK ??
Melik itu sebenarnya merupakan sebuah anugrah yang luar biasa, Jika Orang Itu Sudah melaksanakan penebusan melik 3 Kali, Rajin-rajin Sembayang, Melukat dan melaksanakan Pewintenan Saraswati. Biasanya orang seperti ini akan jadi orang yang sukses, bermatabat dan “Kesihin Widhi”.
Kalau tidak penebusan biasanya rejeki akan sret, sering bertengkar dirumah tangga tanpa henti, sakit sakitan, Salah paham dikeluarga berujung percerain, tak bisa punya keturunan, bahkan berumur pendek dan lain sebagainya.
Ada orang yang baru bisa bertiori belum menjadi Praktisi, mengatakan Melik itu tidak apa, cukup berdoa saja, dan berpikir positif. Mereka itu tidak mengalami bisa saja mereka berkata seperti itu, tapi bagi yang mengalami mereka akan sulit menerima itu karena hidupnya dalam penderitaan hidup, rejeki sret dan kesakitan atau ada salah satu kelurganya sudah meninggal karena melik.
Sama seperti melihat orang sakit dirumah sakit, pasien tidak hanya cukup dengan berpikir postif dan berdoa TAPI MEMERLUKAN TIDAKAN MEDIS UNTUK KESEHATANYA.
Sama juga seperti penyakit niskala dan melik, tidak cukup hanya berdoa dan berpikir positif, semua perlu TINDAKAN SESUAI PETUNJUK SASTRA/LONTAR YANG ADA.
HATI HATI METEBUSIN MELIK, JANGAN ASAL PRAGAT, ASAL PAEK, ASAL ENGGAL. NAMUN TIDAK SESUAI DENGAN SARIN SASTRA.
BANYAK YANG METEBUSAN MELIK ULANG DI GEDONG SUCI, KARENA HAL INI YANG TIDAK DIKETAHUI.
Ada 5 Hal Yang Harus Benar Diperhatikan Saat Ingin Metebusan Melik, Agar Efeknya secara niskala memang baik, tidak hanya sekedar sremonial belaka. Di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala, ribuan orang sudah melaksanakan penebusan segala jenis melik dan upacara lainnya.
1. Menurut petuah ajaran leluhur, tetua terdahulu dan tokoh-tokoh spritual yang memahami sarinin sarinin sastra kelahiran melik, banyak yang menyarankan dan meyakini bahwa orang melik sebaiknya mendapatkan penglukatan Sudha Mala dan Asta Pungku dari seorang Dalang Samirana saat melaksanakan penebusan/pebayuhan/metubah melik.
2. Seorang Dalang itu juga harus mempunyai TAKSU YANG BAIK. Terbuktikan oleh banyak punya murid dan banyak umat yang datang untuk melaksakan upacara. Agar mantra yang diucapkan benar-benar “nyusup” pada orang yang diupakarai. Ciri kalau tidak/kurang mataksu, jarang/tidak akan ada orang yang mencari.
3. Radius Penebusan Melik, akan sangat dasyat secara niskala jika di dudukung oleh tempat. Misalnya langsung di Ajeng Sesuwunan, tidak dilapangan,parkiran atau tempat umum lainnya. Sama halnya seperti kita sembahyang di Pura dan di Lapangan, kan memang lain rasanya. Serta kebetulan penebusan melik langsung di Gedong Suci dilaksanakan di Ajeng 29 Sesuwunan yang melinggih di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala.
4. Tapak Widhi, Saat Prosesi acara Penebusan, Ida Sesuwunan langsung tedun Napak Umat. Hingga yang kena gangguan niskala, misalnya di ganggu wong samar, cetik, pepasangan, bebai, akan langsung keluar di tempat, tanpa di sentuh Jro Dalang. Teman2 yang ikut nanti, tentu akan merasa merinding sekali, betapa sakralnya peristiwa itu, peserta mendadak kesurupan, memuntahkan cetik dan lain sebagainya. INI TIDAK ADA DI TEMPAT LAIN KHUSUS DI GEDONG SUCI.
5. BANYAK YANG TIDAK TAU, Mana penebusan melik, mana bayuh oton, mana bayuh petemon, mana bayuh manusa kasakitan, mana bayuh manusa atma katuran dll. SERING KALI BAYUH OTON ITU DIANGGAP PENEBUSAN MELIK. PADAHAL ITU UPAKARANYA BEDA, TEMPATNYA BEDA, TUJUANNYA BEDA, MANTRANYA PUN BEDA.
Ada Beberapa Jenis Melik, Melik Adnyana, Melik Ceciren, Melik Kelahiran.
MELIK ADNYANA/WIDHI, Orang melik adnyana, biasanya diawali dengan mimpi mimpi ke Pura, Ketemu orang Pakain Putih, Ketemu Petapakan Bhatara ( Rangda atau Barong ), Mimpi bersenggama dengan orang tak dikenal/keluarga, Mimpi Mesiat dengan Leak.
Celakanya kalau dia ( orang melik ) kalah dalam mesiat lawan LIak, besok ia akan sakit dan bahkan meninggal saat tidur. Orang melik adnyana biasanya berpotensi jadi Balian atau mangku kalau dia punya keturuan/waris mangku/balian dan senang belajar spiritual. Kalau meliknya sudah keras, lama ditebusin orang melik adnayana ini akan bisa merasakan, atau bisa melihat Roh Halus, dan bahkan bisa berkominikasi dengannya.
MELIK CECIREN, orang melik ceciren ada tanda dalam tubuhnya, terkadang di dunia niskala atau di sekala kelihatan nya.
TANDA TANDA MELIK CECIREN
1.MELIK CAKRA, Artinya Ada berupa salah satu sanjata dewata nawa sanga dalam tubuhnya, kadang hanya bisa dilihat tokoh spiritual atau kelihatan nyata di kulit.
2. Kadengan Apit Wangke, ada kadengan di kelamin/disekitaranya. Kadengan Celedung Nginyah ada di tengah tengah alis.
3.Sujenan Di Bokong, 4. Rambut Putih Hanya Beberapa Helai Tak Bisa Hilang, 5. Rambut Gimbal, 6 Jari Tangan/Kaki Lebih, 7. Lidah Poleng, 8.Isuan Lebih dari satu dll.
MELIK KELAHIRAN, melik ini disebabkan oleh kelahiran manusia itu sendiri.
Diantaranya :
1. Orang yang lahir di Wuku Wayang
2. Anak Tunggal ( tak bersaudara )
3. Tiba sampir ( anak yang lahir berkalungfkan tali pusar )
4. Tiba Angker ( anak yang lahir berbelit tali pusar/tidak menangis )
5. Jempina ( anak lahir premature )
6. Margana ( anak lahir ditengah perjalanan )
7. Wahana ( anak lahir ditengah keramaian )
8. Julungwangi ( anak lahir tatkala matahari terbit )
9. Julungsungsang ( anak lahir tatkala tepat tengah matahari )
10. Julung sarab / julung macan / julung caplok ( anak lahir menjelang matahari terbenam )
11. Walika ( orang kerdil )
12. Wujil ( orang cebol )
13. Kembar ( dua anak lahir bersamaan dalam sehari )
14. Buncing / Dampit ( dua anak beda jenis kelamin lahir bersamaan dalm sehari )
15. Tawang Gantungan ( anak kembar selisih satu hari )
16. Pancoran Apit Telaga ( tiga bersaurdara – perempuan – laki – perempuan )
17. Telaga Apit Pancoran ( laki – perempuan – laki )
18. Sanan Empeg ( anak lahir diapit saudaranya meninggal )
19. Pipilan ( Lima bersaurdara empat perempuan satu laki )
20. Padangon ( Lima bersaudara empat laki satu perempuan)
21.Lulang ( Bersaudara 2, Keduanya Perempuan )
22. Luluta ( Bersaudara 3, Ketiganya Lelaki )
23. Kedukan ( Bersaudara 3, Ketiganya perempuan )
Selain kelahiran melik ada juga beberapa kelahiran yang sangat memerlukan ruwatan khusus, untuk menetralisir efek negative kelahiran yang sangat lebih dominan mempengaruhi kelahiran seseorang.
KELAHIRAN MENURUT WUKU : Diantaranya Wuku Sinta, Ukir, Kulantir, Gumbreg, Wariga, Warigadian, Sungsang, Dunggulan, Kuningan, Langkir, Medangsia, Pujut, Pahang, Merakih, Tambir, Medangkungan, Uye, Perangbakat, Bala, Wayang, Dukut, dan Watugunung.
KELAHIRAN MENURUT SAPTAWARA PANCAWARA, Diantaranya : Redite Umanis, Redite Pon, Redite Kliwon, Coma Paing, Coma Pon, Anggara Umanis, Anggara Wage, Anggara Kliwon, Buda Umanis, Buda Wage, Buda Kliwon, Wraspati Umanis, Wraspati Pahing, Wraspati Pon, Wraspati Kliwon, Sukra Umanis, Sukra Umanis, Sukra Paing, Sukra Pon, Sukra Kliwon, Saniscara Umanis, Sanicara Wage, Sanicara Kliwon.
Dari Kelahiran di atas, menurut Saptawara, Pancawa & Wuku, sebenarnya ada yang indikasi melik, ada yang Lintang Panes, Membuat Rejeki Merosot, Kesakitan, Mandul dll. Namun tidak bisa kami jelaskan satu persatu, karena terlalu panjang penjabarannya. Untuk lebih jelasnya silahkan saja, datang ke tempat, sambil Ngelereh Sewitra, Nanti kita bahas bersama sama.
𝗕𝗮𝗰𝗮 𝗷𝘂𝗴𝗮 : KISAH NYATA – “Apit Wangke Kembali Menyurat Kisah Kematian.
BAGI TEMAN2 YANG INGIN IKUT ACARA INI, BISA JUGA DATANG KONSULTASI SAAT JADWAL BUKA
Selasa : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita
Kamis : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita
Sabtu : Pukul 09:00 –12 : 00 Wita
Minggu: Pukul 09:00 –12 : 00 Wita
DAFTAR TANGKIL, TLP/WA 081 246 887 662
ALAMAT : GEDONG SUCI USADHA AGUNG BALI NISKALA
Banjar Pengosekan, Desa Mas, Kecamatan, Ubud, Kabupaten Gianyar. Selatan Pura Desa dan Puseh, LIHAT PAPAN NAMA.