Selasa, 14 Mei 2024
Puri Yadnya merupakan Tempat untuk gelar upacara Agama Hindu yang setiap hari dijajaki oleh Umat dari seluruh Bali bahkan Luar Bali.
Kali ini kedatangan rombongan keluarga dari Denpasar, sebut saja dari keluarga Bapak Ketut Juliasa yang saat ini beliau bekerja di salah satu Perusahaan Distributor “Miyako”.
Kedatangannya Bersama keluarga ingin melaksanakan Pebayuhan Oton, Penebusan Melik, untuk Anak Pertamanya, yang sering di sapa Agastya ini.
Seperti biasa Pengayah menyambutnya dengan mengucap Panganjali Umat “Om Swastyastu Bapak Ibu Sekeluarga, sapunapi wawu ring margi keni macet nike?”
“Om swastyastu, Astungkara lancar nike Jro” ucapnya.
Beberapa menit menunggu di Balai Adat, Putu Agyastya pun di panggil untuk masuk ke Genah Peyadnyan (Tempat Upacara). Segala sarana upacara sudah tertata dengan baik, di lengkapi dengan dupa nan harum. Suasana yang sudah di susupi aura-aura magis, vibrasi positif, di iringi suara music gambelan yang merdu.
Sebelumnya Ni Luh Yuliana Irma Yanti merupakan ibunda dari Putu Agastya, pernah menanyakan jadwal buka Gedong Suci kepada Admin, katanya akan tangkil untuk mewacakan kelahiran anaknya itu, dan bertemu Pinandita Nabe Jro Dalang Badra yang merupakan Pengusadha Tunggal di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala.
Menurut pewacakan kelahiran nya “Anggara Umanis, Wuku Uye” dari saptawara pancawara nya, kelahiran ini Melik, mempunyai cita-cita yang tinggi, pendiriannya kuat, terampil dalam bekerja, namun terkadang sulit di ajak bermusyawarah, bisa kaya tapi sakit-sakitan. Disamping itu Putu Agastya ini memiliki 3 jenis melik, yaitu Melik Cakra, Melik Widhi dan Melik Pawukon (dari Wuku Kelahirannya)
Apa itu Melik Cakra, jenis melik ini merupakan melik pemanumadian. Artinya merupakan melik yang terbawa sejak lahir disebabkan oleh kwalitas roh yang reinkarnasi.
Maksudnya, ketika roh orang yang reinkarnasi itu sangat suci atau sudah reinkarnasi berkali kali & atau dikehidupannya yang dulu suka belajar kesaktian. Maka, karena kesaktiannya dulu itu, “paban nyane ngendih” (cakranya bersinar ). Lalu ketika orang itu meninggal dan terlahir kembali ia akan membawa sinar itu dikeningnya/ditubuhnya & orang itu akan menjadi melik cakra.
Tidak sembarang orang yang bisa melihat sinar cakra itu, di butuhkan orang spiritual Khusus seperti Dane Pinandita Nabe, yang sudah sejak lama menggeluti dunia Niskala.
Sedangkan Melik Widhi ciri-cirianya akan bisa merasakan keberadaan makhluk halus, seperti wong samar, jin, liak dan sebagainya. Kalau Melik Widhinya semakin keras, ia akan melihat sinar Ida Bhatara dan mendengar Pawisik, kalau sudah tingkatannya seperti ini, hati-hati biasanya akan kesenengin Sesuwunan atau punya warisan Ngiringan, orang melik widhi dipastikan akan NGIRING.
Maka dari itu, menjadi salah satu alasan bagi orang tua Putu Agastya untuk melaksanakan Pebayuhan Oton dan Penebusan Melik di Puri Yadnya. Karena Beliau sudah paham yang wenang ngeruwat jatma melik yaitu seorang Dalang Samirana.
Seusai Pebayuhan di Gelar, Pengayah mengajak ia untuk mengobrol sambil menunggu Surudan Upakara yang akan di bawa pulang, tak disangka ternyata ia gemar mengotak atik barang, terutama barang mainannya yaitu Kereta Api.
Salah satu Pengayah bertanya “Agastya cita-citannya jadi apa?”
Dengan senyum manisnya ia menjawab “Agas pengen jadi Masinis Om”
Orang tuanya pun senyum sumringah mendengar jawaban anaknya itu, “semoga nanti di bali ada kereta api ya Om” tambahnya.
Sungguh mulia, anak sekecil Agastya yang kini mengenyam Pendidikan Sekolah Dasar ini sudah punya angan dan harapan yang kuat untuk menjadi apa yang ia cita-citakan.
Semoga kelak menjadi anak nya sukses dan membanggakan orang tua ya Nak.
Bagi teman-teman pembaca yang ingin melaksanakan upacara yadnya secara praktis dan efesien di Puri Yadnya, bisa kontak kami untuk Informasi dan Pendaftaran melalui Whatsapps 081 246 887 662
Berikut Upacara yang digelar di PURI YADNYA :
- Pebayuhan Oton
- Penebusan Melik
- Pebayuhan Oton & Melik
- Penebusan Salah Oton
- Penebusan Salah Aran
- Pengidep Hati/ Pengenteg Bayu
- Sungkem Guru Rupaka
- Menek Kelih ( Menek Deha/Raja Swala )
- Pebayuhan Patemon Ala/Panes ( Perjodohan Kurang Baik )
- Atma Pratista ( Warak Keruron )
- Pebayuhan Semara Rekha ( Pebayuhan Bagi Orang Tua yang pernah Keguguran, Hamil Anggur, Pendarahan, Dll )
- Megedong – Gedongan ( Garba Wedani )
- Mecolong/ Tutug Kambuhan
- Tiga Bulanan ( Tigang Sasih )
- Kremasi Hewan
- Metatah
- Upacara Pemarisudha Karang Panes/Angker
- Pebayuhan Sapuh Lara Pemanumadian
- Pewintenan Saraswati, Sari, Dasa Guna, Ganapati, Dll.
- Penyuh Taksu, Urip, Melik
- Penyapuh Anten
- Meotonan Biasa ( Bukan Mebayuh )
- Penglukatan Oton
- Penglukatan Pembangkit Aura Diri
- Penglukatan Rare Ngambek Detya
𝐀𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 : 𝐏𝐔𝐑𝐈 𝐘𝐀𝐃𝐍𝐘𝐀 – 𝐉𝐥𝐧 𝐑𝐚𝐲𝐚 𝐍𝐲𝐮𝐡 𝐊𝐮𝐧𝐢𝐧𝐠 – 𝐃𝐞𝐬𝐚 𝐦𝐚𝐬 – 𝐊𝐞𝐜. 𝐔𝐛𝐮𝐝 – 𝐊𝐚𝐛. 𝐆𝐢𝐚𝐧𝐲𝐚𝐫 (𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐦𝐮𝐫 𝐒𝐞𝐭𝐫𝐚 𝐍𝐲𝐮𝐡 𝐊𝐮𝐧𝐢𝐧𝐠 ) 𝐩𝐚𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐏𝐚𝐧𝐝𝐢𝐭𝐚/𝐑𝐬𝐢 𝐤𝐞 𝐔𝐭𝐚𝐫𝐚 𝟓𝟎 𝐦𝐞𝐭𝐞𝐫, 𝐋𝐈𝐇𝐀𝐓 𝐏𝐀𝐏𝐀𝐍 𝐍𝐀𝐌𝐀.
𝑩𝒂𝒄𝒂 𝑱𝒖𝒈𝒂 : KETIKA MELIK CAKRA TERDETEKSI, SEGERALAH LAKUKAN HAL INI
APA SAJA KELAHIRAN MELIK ITU YANG PATUT DI RUWAT DALANG SAMIRANA?
INI KATAGORI KELAHIRAN YANG PATUT DITEBUSIN :
SAPUH LARA PEMANUMADIAN
1. NATAN NEMU URIP, penebusan/pebayuhan bagi yang tidak pernah meotonan, tidak tau otonan.
2. NEMU BAYA, penebusan bagi yang sering kesakitan sering kena tipu, sering di fitnah, selalu gagal dalam mencapai keinginannya.
3. SENGGAMA KAON, penebusan mala leteh bagi sering berhubungan badan sebelum menikah, berhubungan badan dengan dalam status selingkuh, berhubungan badan sesama jenis
4. SEMARA DUDU, sulit mendapatkan jodoh, atau kawin cerai berkali kali dan mandul.
5. LUMBUNG KETIUP ANGIN, sulit rejeki, mengalami kebangkrutan, dan rejeki tak pernah mesari ( gali lobang tutup lobang )
6. MALA KAURIPAN, penebusan mala, karena menikah saat hamil dan potong gigi saat hamil, serta lelaki tidak bisa panjangan rambut saat istri hamil, karena tugas kerja dan keperluan dinas.
7. SATRU ATURU, sering mimpi buruk, mimpi mesiat, sering mendengarkan suara aneh, sering mimpi dapat paica, mimpi ada blabar agung/sunami dll
8. RARE NGAMBEK DETYA, penebusan untuk anak yang membandel, sulit dinasehati, tidak mau belajar/sekolah, ngelawan orang, selalu main hp, dll
9. MANGKU PUTUNG, Penebusan bagi yang keturan mangku, balian dan sejenisnya , yang tidak bisa mewariskan tugas leluhurnya.
10. RARE KEPINGIT, Penebusan untuk anak hasil “ NUNAS”
11. LARE SALAH OTON ,& SALAH ARAN, Penebusan bagi yang salah menentukan oton dan nama terlalu berat/mendatangkan masalah.
12. PENEBUSAN KELAHIRAN RANGDA TIGA, Wuku yang kena Rangda Tiga, Wuku Menail, Prangbakat, Warigadian, Pujut, Wariga, Pahang
13. PENEBUSAN PETEMON ALA, pernikahan beda kasta, beda soroh, beda agama, petemon panes, Manutin Saptawara Pancawara.
14. PENEBUSAN MELIK : Menetralisir segala jenis melik dalam diri manusia, agar tidak salah pati ulah pati.
APA SEBENARNYA ITU MELIK ??
Melik itu sebenarnya merupakan sebuah anugrah yang luar biasa, Jika Orang Itu Sudah melaksanakan penebusan melik 3 Kali, Rajin-rajin Sembayang, Melukat dan melaksanakan Pewintenan Saraswati. Biasanya orang seperti ini akan jadi orang yang sukses, bermatabat dan “Kesihin Widhi”.
Kalau tidak penebusan biasanya rejeki akan sret, sering bertengkar dirumah tangga tanpa henti, sakit sakitan, Salah paham dikeluarga berujung percerain, tak bisa punya keturunan, bahkan berumur pendek dan lain sebagainya.
Ada orang yang baru bisa bertiori belum menjadi Praktisi, mengatakan Melik itu tidak apa, cukup berdoa saja, dan berpikir positif. Mereka itu tidak mengalami bisa saja mereka berkata seperti itu, tapi bagi yang mengalami mereka akan sulit menerima itu karena hidupnya dalam penderitaan hidup, rejeki sret dan kesakitan atau ada salah satu kelurganya sudah meninggal karena melik.
Sama seperti melihat orang sakit dirumah sakit, pasien tidak hanya cukup dengan berpikir postif dan berdoa TAPI MEMERLUKAN TIDAKAN MEDIS UNTUK KESEHATANYA.
Sama juga seperti penyakit niskala dan melik, tidak cukup hanya berdoa dan berpikir positif, semua perlu TINDAKAN SESUAI PETUNJUK SASTRA/LONTAR YANG ADA.
HATI HATI METEBUSIN MELIK, JANGAN ASAL PRAGAT, ASAL PAEK, ASAL ENGGAL. NAMUN TIDAK SESUAI DENGAN SARIN SASTRA.
BANYAK YANG METEBUSAN MELIK ULANG DI GEDONG SUCI, KARENA HAL INI YANG TIDAK DIKETAHUI.
Ada 5 Hal Yang Harus Benar Diperhatikan Saat Ingin Metebusan Melik, Agar Efeknya secara niskala memang baik, tidak hanya sekedar sremonial belaka. Di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala, ribuan orang sudah melaksanakan penebusan segala jenis melik dan upacara lainnya.
1. Menurut petuah ajaran leluhur, tetua terdahulu dan tokoh-tokoh spritual yang memahami sarinin sarinin sastra kelahiran melik, banyak yang menyarankan dan meyakini bahwa orang melik sebaiknya mendapatkan penglukatan Sudha Mala dan Asta Pungku dari seorang Dalang Samirana saat melaksanakan penebusan/pebayuhan/metubah melik.
2. Seorang Dalang itu juga harus mempunyai TAKSU YANG BAIK. Terbuktikan oleh banyak punya murid dan banyak umat yang datang untuk melaksakan upacara. Agar mantra yang diucapkan benar-benar “nyusup” pada orang yang diupakarai. Ciri kalau tidak/kurang mataksu, jarang/tidak akan ada orang yang mencari.
3. Radius Penebusan Melik, akan sangat dasyat secara niskala jika di dudukung oleh tempat. Misalnya langsung di Ajeng Sesuwunan, tidak dilapangan,parkiran atau tempat umum lainnya. Sama halnya seperti kita sembahyang di Pura dan di Lapangan, kan memang lain rasanya. Serta kebetulan penebusan melik langsung di Gedong Suci dilaksanakan di Ajeng 29 Sesuwunan yang melinggih di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala.
4. Tapak Widhi, Saat Prosesi acara Penebusan, Ida Sesuwunan langsung tedun Napak Umat. Hingga yang kena gangguan niskala, misalnya di ganggu wong samar, cetik, pepasangan, bebai, akan langsung keluar di tempat, tanpa di sentuh Jro Dalang. Teman2 yang ikut nanti, tentu akan merasa merinding sekali, betapa sakralnya peristiwa itu, peserta mendadak kesurupan, memuntahkan cetik dan lain sebagainya. INI TIDAK ADA DI TEMPAT LAIN KHUSUS DI GEDONG SUCI.
5. BANYAK YANG TIDAK TAU, Mana penebusan melik, mana bayuh oton, mana bayuh petemon, mana bayuh manusa kasakitan, mana bayuh manusa atma katuran dll. SERING KALI BAYUH OTON ITU DIANGGAP PENEBUSAN MELIK. PADAHAL ITU UPAKARANYA BEDA, TEMPATNYA BEDA, TUJUANNYA BEDA, MANTRANYA PUN BEDA.
Ada Beberapa Jenis Melik, Melik Adnyana, Melik Ceciren, Melik Kelahiran.
MELIK ADNYANA/WIDHI, Orang melik adnyana, biasanya diawali dengan mimpi mimpi ke Pura, Ketemu orang Pakain Putih, Ketemu Petapakan Bhatara ( Rangda atau Barong ), Mimpi bersenggama dengan orang tak dikenal/keluarga, Mimpi Mesiat dengan Leak.
Celakanya kalau dia ( orang melik ) kalah dalam mesiat lawan LIak, besok ia akan sakit dan bahkan meninggal saat tidur. Orang melik adnyana biasanya berpotensi jadi Balian atau mangku kalau dia punya keturuan/waris mangku/balian dan senang belajar spiritual. Kalau meliknya sudah keras, lama ditebusin orang melik adnayana ini akan bisa merasakan, atau bisa melihat Roh Halus, dan bahkan bisa berkominikasi dengannya.
MELIK CECIREN, orang melik ceciren ada tanda dalam tubuhnya, terkadang di dunia niskala atau di sekala kelihatan nya.
𝑩𝒂𝒄𝒂 𝒋𝒖𝒈𝒂 : GELAR UPACARA WARAK KERURON, “Habis Keguguran Sebelum Menjadi Malapetaka”
TANDA TANDA MELIK CECIREN
1.MELIK CAKRA, Artinya Ada berupa salah satu sanjata dewata nawa sanga dalam tubuhnya, kadang hanya bisa dilihat tokoh spiritual atau kelihatan nyata di kulit.
2. Kadengan Apit Wangke, ada kadengan di kelamin/disekitaranya. Kadengan Celedung Nginyah ada di tengah tengah alis.
3.Sujenan Di Bokong, 4. Rambut Putih Hanya Beberapa Helai Tak Bisa Hilang, 5. Rambut Gimbal, 6 Jari Tangan/Kaki Lebih, 7. Lidah Poleng, 8.Isuan Lebih dari satu dll.
MELIK KELAHIRAN, melik ini disebabkan oleh kelahiran manusia itu sendiri.
Diantaranya :
1. Orang yang lahir di Wuku Wayang
2. Anak Tunggal ( tak bersaudara )
3. Tiba sampir ( anak yang lahir berkalungfkan tali pusar )
4. Tiba Angker ( anak yang lahir berbelit tali pusar/tidak menangis )
5. Jempina ( anak lahir premature )
6. Margana ( anak lahir ditengah perjalanan )
7. Wahana ( anak lahir ditengah keramaian )
8. Julungwangi ( anak lahir tatkala matahari terbit )
9. Julungsungsang ( anak lahir tatkala tepat tengah matahari )
10. Julung sarab / julung macan / julung caplok ( anak lahir menjelang matahari terbenam )
11. Walika ( orang kerdil )
12. Wujil ( orang cebol )
13. Kembar ( dua anak lahir bersamaan dalam sehari )
14. Buncing / Dampit ( dua anak beda jenis kelamin lahir bersamaan dalm sehari )
15. Tawang Gantungan ( anak kembar selisih satu hari )
16. Pancoran Apit Telaga ( tiga bersaurdara – perempuan – laki – perempuan )
17. Telaga Apit Pancoran ( laki – perempuan – laki )
18. Sanan Empeg ( anak lahir diapit saudaranya meninggal )
19. Pipilan ( Lima bersaurdara empat perempuan satu laki )
20. Padangon ( Lima bersaudara empat laki satu perempuan)
21.Lulang ( Bersaudara 2, Keduanya Perempuan )
22. Luluta ( Bersaudara 3, Ketiganya Lelaki )
23. Kedukan ( Bersaudara 3, Ketiganya perempuan )
Selain kelahiran melik ada juga beberapa kelahiran yang sangat memerlukan ruwatan khusus, untuk menetralisir efek negative kelahiran yang sangat lebih dominan mempengaruhi kelahiran seseorang.
KELAHIRAN MENURUT WUKU : Diantaranya Wuku Sinta, Ukir, Kulantir, Gumbreg, Wariga, Warigadian, Sungsang, Dunggulan, Kuningan, Langkir, Medangsia, Pujut, Pahang, Merakih, Tambir, Medangkungan, Uye, Perangbakat, Bala, Wayang, Dukut, dan Watugunung.
KELAHIRAN MENURUT SAPTAWARA PANCAWARA, Diantaranya : Redite Umanis, Redite Pon, Redite Kliwon, Coma Paing, Coma Pon, Anggara Umanis, Anggara Wage, Anggara Kliwon, Buda Umanis, Buda Wage, Buda Kliwon, Wraspati Umanis, Wraspati Pahing, Wraspati Pon, Wraspati Kliwon, Sukra Umanis, Sukra Umanis, Sukra Paing, Sukra Pon, Sukra Kliwon, Saniscara Umanis, Sanicara Wage, Sanicara Kliwon.
Dari Kelahiran di atas, menurut Saptawara, Pancawa & Wuku, sebenarnya ada yang indikasi melik, ada yang Lintang Panes, Membuat Rejeki Merosot, Kesakitan, Mandul dll. Namun tidak bisa kami jelaskan satu persatu, karena terlalu panjang penjabarannya. Untuk lebih jelasnya silahkan saja, datang ke tempat, sambil Ngelereh Sewitra, Nanti kita bahas bersama sama.
𝗕𝗮𝗰𝗮 𝗷𝘂𝗴𝗮 : Kisah Nyata – “KETIKA ORANG MELIK, PUNYA ANAK MEMEDI”, Begini kisahnya…
BAGI TEMAN2 YANG INGIN IKUT ACARA INI, BISA JUGA DATANG KONSULTASI SAAT JADWAL BUKA
Selasa : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita
Kamis : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita
Sabtu : Pukul 09:00 –12 : 00 Wita
Minggu: Pukul 09:00 –12 : 00 Wita
DAFTAR TANGKIL, TLP/WA 081 246 887 662
ALAMAT : GEDONG SUCI USADHA AGUNG BALI NISKALA
Banjar Pengosekan, Desa Mas, Kecamatan, Ubud, Kabupaten Gianyar. Selatan Pura Desa dan Puseh, LIHAT PAPAN NAMA.