“Tidak Bisa Dideteksi Oleh Orang Biasa, Namun Sering Bikin Salah Pati & Ulah Pati”
ORANG MELIK CAKRA
“kebanyakan umur pendek, kenapa ? “
Begitu banyak umat yang datang bertemu, Panandita Nabe Jro Dalang Badra, S.Sn menanyakan tentang melik ini.
“ Ampura …Pinandita Nabe, Anak Tiang Wenten Anak Nikang Melik. Kocap Ngendih Paban Nyane. Punapi nika? Tiang Nunas Mangda Galang Kayun”. Itu pertanyaan yang sering dilontarkan pemedek yang konsultasi tentang melik, di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala
Baik, pembaca yang cerdas, santun & beretika. Untuk diketahui melik cakra merupakan melik pemanumadian. Artinya merupakan melik yang terbawa sejak lahir disebabkan oleh kwalitas roh yang reinkarnasi.
Maksudnya, ketika roh orang yang reinkarnasi itu sangat suci atau sudah reinkarnasi berkali kali & atau dikehidupannya yang dulu suka belajar kesaktian. Maka, karena kesaktiannya dulu itu, “paban nyane ngendih” (cakranya bersinar ). Lalu ketika orang itu meninggal dan terlahir kembali ia akan membawa sinar itu dikeningnya/ditubuhnya & orang itu akan menjadi melik cakra.
Sinar cakra yang ada ditubuhnya ini, biasanya berupa sinar sinar suci yang hidup dalam jiwanya atau berupa sinar sinar senjata Dewata Nawa Sanga. Sekali lagi kami katakan, ini hanya bisa dideteksi orang khusus yang memang spesialis tentang hal hal niskala, terkait melik.
APA BAIKNYA ORANG MELIK CAKRA ?
Orang yang melik cakra ketika dia sudah metebusan melik pada orang yang benar, yaitu seorang Dalang Samirana yang sudah bergelar nabe, dan yang betul betul paham tentang melik. Cahaya ditubuh orang melik cakra akan seimbang dengan kesucian roh yang reinkarnasi & jasmaninya. Biasanya orang melik cakra akan menjadi wibawa, hidupnya tersehor dan doanya terkabul melebihi manusia biasa.
APA YANG MEMBUAT ORANG MELIK CAKRA UMUR PENDEK ?
Sinar cakra yang dibawa oleh melik orang cakra itu, merupakan rebutan Desti/Liak/Wong Samar, Jin Setan, Dedemit, Tonyo dll.
Artinya ketika sinar cakra orang melik ini, dilihat oleh orang bisa ngeliak/desti dan disedotnya sinar cakra tersebut. Maka orang yang melik cakra akan “NGERERES/MPP”.
( MPP : Meninggal Pelan Pelan, dengan sakit biasa biasa saja atau sakit yang tidak jelas ). Karena ketika orang bisa ngeliak/belajar ilmu hitam, bisa mendapatkan sinar cakra ini, akan naik tingkatan kesakitiannya.
Ketika Sebangsa Wong Samar, yang jahat prilakunya, bisa menyedot sinar cakra ini. Maka orang melik Cakra akan meninggal tabrakan, tertimpa pohon, hanyut dan bunuh diri.
APA EFEK NEGATIF ORANG MELIK CAKRA ?
Orang melik cakra jika tidak ditebusin pada orang yang benar apalagi terlambat melaksanakan penebusan hidupnya akan mengalami “eror/kehancuran”. Gejala melik cakra saat orang itu masih anak anak, biasanya selain sinar cakranya “ngendih”. Prilaku Duniawinya akan sangat keras/bandel, Lambat perkebangan fisiknya/lambat bicara atau akan sering sakit sakitan, atau sering jatuh bahkan tabrakan. Orang melik cakra ketika dibawah umur 18 tahun, sering nemu salah pati artinya meninggal karena jatuh atau tabrakan atau sakit tidak wajar.
Nah, ketika orang melik cakra selamat dari kematian saat dia masih anak anak/remaja diatas 18 tahun. Maka di usia dewas/tua orang melik cakra, kalau tidak ditebusin ia akan mengalami hal hal buruk dari segi kesehatan, ekonomi dan rumah tangga. Gejala duniawinya, biasanya orang ini taksunya akan sangat lemah, emosi sering tidak stabil, rejekinya pasang surut, rumah tangganya mengalami cek cok berkepanjangan, perceraian, hingga ulah pati ( bunuh diri ).
ORANG YANG MELIK CAKRA HINDARI BEPERGIAN MAPAG KALA, TENGAI TEPET, SANDIKALA, TENGAH LEMAH. Kalau mau bepergian tepat jam itu, sebaiknya lewati dulu 5 menit baru memulai perjalanan. Karena ala patinya sering pada jam jam, terkadang tabrakan, jatuh, hanyut, tertimpa pohon, kena amuk massa. Serta kalau pas diperjalan saat jam jam itu, kalau tidak terburu buru sekali, sebaiknya istirahat sejenak. Dumogi rahayu, nantan nemu pati ring marga agung.
KETIKA MELIK CAKRA TELAH MENGGEROGOTI KEHIDUPAN SEGERALAH MELAKSANAKAN PENEBUSAN MELIK. AGAR TIDAK MENGALAMI KEMOROSOTAN KEHIDUPAN & SALAH PATI ULAH PATI.
Baik baiklah Teman2 itulah penjelasannya tentang Melik Cakra. Pastilah teman teman sudah paham. Kalau belum, teman bisa langsung tangkil ring Pinandita Nabe Jro Dalang Badra, S. Sn
Bagi Teman Pembaca Yang Mengalami Kasus Niskala Seperti Dibawah Ini, SEGERALAH Menggelar PENEBUSAN NGINGKUP AGUNG LUIHIN UTAMA
Info selengkapnya : TLP/WA 081246887662
INI KATAGORI KELAHIRAN YANG PATUT DITEBUSIN :
1. NATAN NEMU URIP, penebusan/pebayuhan bagi yang tidak pernah meotonan, tidak tau otonan.
2. NEMU BAYA, penebusan bagi yang sering kesakitan sering kena tipu, sering di fitnah, selalu gagal dalam mencapai keiinginannya.
3. SENGGAMA KAON, penebusan mala leteh bagi sering berhubungan badan sebelum menikah, berhubungan badan dengan dalam status selingkuh, berhubungan badan sesama jenis
4. SEMARA DUDU, sulit mendapatkan jodoh, atau kawin cerai berkali kali dan mandul.
5. LUMBUNG KETIUP ANGIN, sulit rejeki, mengalami kebangkrutan, dan rejeki tak pernah mesari ( gali lobang tutup lobang )
6. MALA KAURIPAN, penebusan mala, karena menikah saat hamil dan potong gigi saat hamil, serta lelaki tidak bisa panjangan rambut saat istri hamil, karena tugas kerja dan keperluan dinas.
7. SATRU ATURU, sering mimpi buruk, mimpi mesiat, sering mendengarkan suara aneh, sering mimpi dapat paica, mimpi ada blabar agung/sunami dll
8. RARE NGAMBEK DETYA, penebusan untuk anak yang membandel, sulit dinasehati, tidak mau belajar/sekolah, ngelawan orang, selalu main hp, dll
9. MANGKU PUTUNG, Penebusan bagi yang keturan mangku, balian dan sejenisnya , yang tidak bisa mewariskan tugas leluhurnya.
10 . RARE KEPINGIT, Penebusan untuk anak hasil “ NUNAS”
11. LARE SALAH OTON ,& SALAH ARAN, Penebusan bagi yang salah menentukan oton dan nama terlalu berat/mendatangkan masalah.
12. PENEBUSAN KELAHIRAN RANGDA TIGA, Wuku yang kena Rangda Tiga, Wuku Menail, Prangbakat, Warigadian, Pujut, Wariga, Pahang
13. PENEBUSAN PETEMON ALA, pernikahan beda kasta, beda soroh, beda agama, petemon panes, Manutin Saptawara Pancawara.
14. PENEBUSAN MELIK : Menetralisir segala jenis melik dalam diri manusia, agar tidak salah pati ulah pati.
APA SEBENARNYA ITU MELIK??
Melik itu sebenarnya merupakan sebuah anugrah yang luar biasa, Jika Orang Itu Sudah melaksanakan penebusan melik 3 Kali, Rajin2 Sembayang, Melukat dan melaksanakan Pewintenan Saraswati. Biasanya orang seperti ini akan jadi orang yang sukses, bermatabat dan “Kesihin Widhi”.
Kalau tidak penebusan biasanya rejeki akan sret, sering bertengkar dirumah tangga tanpa henti, sakit sakitan, Salah paham dikeluarga berujung percerain, tak bisa punya keturunan, bahkan berumur pendek dan lain sebagainya.
Ada orang yang baru bisa bertiori belum menjadi Praktisi, mengatakan Melik itu tidak apa, cukup berdoa saja, dan berpikir positif. Mereka itu tidak mengalami bisa saja mereka berkata seperti itu, tapi bagi yang mengalami mereka akan sulit menerima itu karena hidupnya dalam penderitaan hidup, rejeki sret dan kesakitan atau ada salah satu kelurganya sudah meninggal karena melik.
Sama seperti melihat orang sakit dirumah sakit, pasien tidak hanya cukup dengan berpikir postif dan berdoa TAPI MEMERLUKAN TIDAKAN MEDIS UNTUK KESEHATANYA.
Sama juga seperti penyakit niskala dan melik, tidak cukup hanya berdoa dan berpikir positif, semua perlu TINDAKAN SESUAI PETUNJUK SASTRA/LONTAR YANG ADA.
HATI HATI METEBUSIN MELIK, JANGAN ASAL PRAGAT, ASAL PAEK, ASAL ENGGAL. NAMUN TIDAK SESUAI DENGAN SARIN SASTRA.
BANYAK YANG METEBUSAN MELIK ULANG DI GEDONG SUCI, KARENA HAL INI YANG TIDAK DIKETAHUI.
Ada 5 Hal Yang Harus Benar Diperhatikan Saat Ingin Metebusan Melik, Agar Efeknya secara niskala memang baik, tidak hanya sekedar sremonial belaka. Di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala, ribuan orang sudah melaksanakan penebusan segala jenis melik dan upacara lainnya.
1. Menurut petuah ajaran leluhur, tetua terdahulu dan tokoh-tokoh spritual yang memahami sarinin sarinin sastra kelahiran melik, banyak yang menyarankan dan meyakini bahwa orang melik sebaiknya mendapatkan penglukatan Sudha Mala dan Asta Pungku dari seorang Dalang Samirana saat melaksanakan penebusan/pebayuhan/metubah melik.
2. Seorang Dalang itu juga harus mempunyai TAKSU YANG BAIK. Terbuktikan oleh banyak punya murid dan banyak umat yang datang untuk melaksakan upacara. Agar mantra yang diucapkan benar “nyusup” pada orang yang diupakarai. Ciri kalau tidak/kurang mataksu, jarang/tidak akan ada orang yang mencari.
3. Radius Penebusan Melik, akan sangat dasyat secara niskala jika di dudukung oleh tempat. Misalnya langsung di Ajeng Sesuwunan, tidak dilapangan,parkiran atau tempat umum lainnya. Sama halnya seperti kita sembahyang di Pura dan di Lapangan, kan memang lain rasanya. Serta kebetulan penebusan melik langsung di Gedong Suci dilaksanakan di Ajeng 29 Sesuwunan yang melinggih di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala.
4. Tapak Widhi, Saat Prosesi acara Penebusan, Ida Sesuwunan langsung tedun Napak Umat. Hingga yang kena gangguan niskala, misalnya di ganggu wong samar, cetik, pepasangan, bebai, akan langsung keluar di tempat, tanpa di sentuh Jro Dalang. Teman2 yang ikut nanti, tentu akan merasa merinding sekali, betapa sakralnya peristiwa itu, peserta mendadak kesurupan, memuntahkan cetik dan lain sebagainya. INI TIDAK ADA DI TEMPAT LAIN KHUSUS DI GEDONG SUCI.
5. BANYAK YANG TIDAK TAU, Mana penebusan melik, mana bayuh oton, mana bayuh petemon, mana bayuh manusa kasakitan, mana bayuh manusa atma katuran dll. SERING KALI BAYUH OTON ITU DIANGGAP BAYUH MELIK. PADAHAL ITU UPAKARANYA BEDA, TEMPATNYA BEDA, TUJUANNYA BEDA, MANTRANYA PUN BEDA.
INILAH ORANG MELIK YANG PATUT DITEBUSIN.
MELIK ADNYANA/WIDHI, Orang melik adnyana, biasanya diawali dengan mimpi mimpi ke Pura, Ketemu orang Pakain Putih, Ketemu Petapakan Bhatara ( Rangda atau Barong ), Mimpi bersenggama dengan orang tak dikenal/keluarga, Mimpi Mesiat dengan Leak.
Celakanya kalau dia ( orang melik ) kalah dalam mesiat lawan LIak, besok ia akan sakit dan bahkan meninggal saat tidur. Orang melik adnyana biasanya berpotensi jadi Balian atau mangku kalau dia punya keturuan/waris mangku/balian dan senang belajar spiritual. Kalau meliknya sudah keras, lama ditebusin orang melik adnayana ini akan bisa merasakan, atau bisa melihat Roh Halus, dan bahkan bisa berkominikasi dengannya.
MELIK CECIREN, orang melik ceciren ada tanda dalam tubuhnya, terkadang di dunia niskala atau di sekala kelihatan nya.
1.MELIK CAKRA, Artinya Ada berupa salah satu sanjata dewata nawa sanga dalam tubuhnya, kadang hanya bisa dilihat tokoh spiritual atau kelihatan nyata di kulit.
2. Kadengan Apit Wangke, ada kadengan di kelamin/disekitaranya. Kadengan Celedung Nginyah ada di tengah tengah alis.
3.Sujenan Di Bokong, 4. Rambut Putih Hanya Beberapa Helai Tak Bisa Hilang, 5. Rambut Gimbal, 6 Jari Tangan/Kaki Lebih, 7. Lidah Poleng, 8.Isuan Lebih dari satu dll.
MELIK KELAHIRAN, melik ini disebabkan oleh kelahiran manusia itu sendiri.
Diantaranya :
1. Orang yang lahir di Wuku Wayang
2. Anak Tunggal ( tak bersaudara )
3. Tiba sampir ( anak yang lahir berkalungfkan tali pusar )
4. Tiba Angker ( anak yang lahir berbelit tali pusar/tidak menangis )
5. Jempina ( anak lahir premature )
6. Margana ( anak lahir ditengah perjalanan )
7. Wahana ( anak lahir ditengah keramaian )
8. Julungwangi ( anak lahir tatkala matahari terbit )
9. Julungsungsang ( anak lahir tatkala tepat tengah matahari )
10. Julung sarab / julung macan / julung caplok ( anak lahir menjelang matahari terbenam )
11. Walika ( orang kerdil )
12. Wujil ( orang cebol )
13. Kembar ( dua anak lahir bersamaan dalam sehari )
14. Buncing / Dampit ( dua anak beda jenis kelamin lahir bersamaan dalm sehari )
15. Tawang Gantungan ( anak kembar selisih satu hari )
16. Pancoran Apit Telaga ( tiga bersaurdara – perempuan – laki – perempuan )
17. Telaga Apit Pancoran ( laki – perempuan – laki )
18. Sanan Empeg ( anak lahir diapit saudaranya meninggal )
19. Pipilan ( Lima bersaurdara empat perempuan satu laki )
20. Padangon ( Lima bersaudara empat laki satu perempuan)
21.Lulang ( Bersaudara 2, Keduanya Perempuan )
22. Luluta ( Bersaudara 3, Ketiganya Lelaki )
23. Kedukan ( Bersaudara 3, Ketiganya perempuan )
Selain kelahiran melik ada juga beberapa kelahiran yang sangat memerlukan ruwatan khusus, untuk menetralisir efek negative kelahiran yang sangat lebih dominan mempengaruhi kelahiran seseorang.
KELAHIRAN MENURUT WUKU : Diantaranya Wuku Sinta, Ukir, Kulantir, Gumbreg, Wariga, Warigadian, Sungsang, Dunggulan, Kuningan, Langkir, Medangsia, Pujut, Pahang, Merakih, Tambir, Medangkungan, Uye, Perangbakat, Bala, Wayang, Dukut, dan Watugunung.
KELAHIRAN MENURUT SAPTAWARA PANCAWARA, Diantaranya : Redite Umanis, Redite Pon, Redite Kliwon, Coma Paing, Coma Pon, Anggara Umanis, Anggara Wage, Anggara Kliwon, Buda Umanis, Buda Wage, Buda Kliwon, Wraspati Umanis, Wraspati Pahing, Wraspati Pon, Wraspati Kliwon, Sukra Umanis, Sukra Umanis, Sukra Paing, Sukra Pon, Sukra Kliwon, Saniscara Umanis, Sanicara Wage, Sanicara Kliwon.
Dari Kelahiran di atas, menurut Saptawara, Pancawa & Wuku, sebenarnya ada yang indikasi melik, ada yang Lintang Panes, Membuat Rejeki Merosot, Kesakitan, Mandul dll. Namun tidak bisa kami jelaskan satu persatu, karena terlalu panjang penjabarannya. Untuk lebih jelasnya silahkan saja, datang ke tempat, sambil Ngelereh Sewitra, Nanti kita bahas bersama sama.
BAGI TEMAN2 YANG INGIN IKUT ACARA INI, BISA JUGA DATANG KONSULTASI SAAT JADWAL BUKA
Selasa : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita
Kamis : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita
Sabtu : Pukul 09:00 –12 : 00 Wita
Minggu: Pukul 09:00 –12 : 00 Wita
DAFTAR TANGKIL, TLP/WA 081 246 887 662
ALAMAT : GEDONG SUCI USADHA AGUNG BALI NISKALA
Banjar Pengosekan, Desa Mas, Kecamatan, Ubud, Kabupaten Gianyar. Selatan Pura Desa dan Puseh, LIHAT PAPAN NAMA.