081246887662

081246887662

puriyadnya@gmail.com

puriyadnya@gmail.com

Jam Buka

Senin - Minggu 08 :00 - 22: 00 Wita

    Banyak orang sesumbar di media sosial yang lupa akan kebodohannya, berkata seperti ini : “ Ne Suba Zaman Melenial Bro. Sing Je Ada Liak”. Mungkin kalau ini dibaca orang yang sama-sama tidak paham dunia niskala, akan diacungkan jempol.

    Tapi tidak bagi orang yang paham terhadap dasar-dasar sarinin sastra niskala. Karena orang bisa ngeliak tidak saja karena belajar, ada juga yang otomatis karena kelahirannya.

    Berkait dengan itu, kami kali ini akan mempersembahkan sebuah pengetahuan tentang Melik Durga & Rangda Tiga, yang tentu terkait dengan dunia pengeliakan.

    Sebelum kami ulas secara lengkap kami ajak para pembaca sejenak merenung. Di lingkungan keluarga atau desa sering kita dengar orang sakit amah liak. Yang tidak masuk akalnya nya begini :

    Misalnya saat anak sakit keras tak kunjung sembuh di medis,  ia menempuh jalur niskala dengan mepeluasan ke tapakan sonteng. Misalnya akan kelihatan mertua/orang tua nyakitin anaknya. Hingga itu akan jadi masalah besar, menantu akan marah pada mertua, atau sang anak juga akan curiga dengan orang tua kandungnya.

    Kok bisa ya? Padahal secara nyata ortu/mertua sayang banget keseharian pada cucunya ??? Pasti teman teman pembaca berkata dalam hati “ ah balian to bobog. Atau bilang Sing Ada Keto ??” hehehe. Bukan seperti itu sebernarnya, ini rahasia niskalanya.

    Biar teman mengerti orang bisa ngeliak itu ada 5 jenis. 1. Liak Nyastra, jadi karena mempelajari pengeliakan mereka bisa ngeliak. 2 Karena Melik Durga, 3 Karena Keturunan, 4 Karena Penugran Dewi Durga, 5. Karena mencari mengeger di balian yang ber aliran kiri. 

    Nah sekarang kita bahas tentang orang bisa ngeliak karena meliknya saja ya. Soalnya kalau ditulis semua, nanti banyak yang kopy pasta tanpa izin, untuk kepentingan pribadinya. Hehehe ( Yang merasa sering kopy pasta tulisan kami sadar ya). Oh ya..kalau ada pembaca yang pernah baca tentang penebusan sapuh lara pemanumadian di tempat lain, itu tulisan karya kami. Diambil tanpa izin, itu melanggar hak cipta kekayaan intlektual.

    Jadi teman teman pembaca yang baik, Melik Durga dan Kelahiran Rangda Tiga, seperti kami tulis di judul diatas, kebanyakanakan bisa ngeliak secara otomatis dalam hidupnya. Hal itu biasanya akan terjadi setelah mereka melangsungkan pernikahan.

    Kenapa ? Karena dalam diri dan kelahirannya memang ada Taksu Pengliakan.

    Contohnya sperti diatas, ketika orang tua kelahiran Melik Durga & Rangda Tiga ketika dekat dengan anak kecil, misalnya tanpa sadar memandang mata anak itu, anak itu akan nangis. Karena anak yang usia masih belia, indra ke 6 nya masih aktif, dan akan hilang Ketika mereka bisa bicara. Nah saat indra nya masih akftif itu orang Melik Durga dan Rangda Tiga akan dilihat aeng/liak. Makanya ia nangis dan ketakutan dan menjerit.  

    Trus malamnya anak itu masih terbayang bayang, ia akan trus menangis setiap sandikala dan sampai malam bahkan sampai pagi. Trus si anak itu otomatis akan sakit karena tak bisa tidur. Nah ketika tidak sembuh di medis, dan ortu menumpuh jalur niskala. Maka orang yang Melik Durga dan Rangda Tiga itu akan kelihatan nyakitin.

    Orang Melik durga dan Rangda Tiga, kekuatan pengliakan akan otomatis berjalan, 1. Ketika dekat anak kecil dan memandang matanya dengan fokus. 2 Ketika memiliki dendam pada orang lain. 3 Ketika mengutuk orang lain. Serta orang Melik Durga & kelahiran Rangda Tiga tidak boleh memangdang bulan tengah malam, kalau tidak ingin kekuatannya bertambah keras.

Efek Kelahiran Melik Durga & Rangda Tiga

1. Akan sering difitnah dalam kehidupan/keluarganya. 2 Biasanya akan menjanda/duda. 3 Anaknya akan meninggal salah satu. 4 Terlibat hutang piutang. 5 Kedalih bisa ngeliak di usia tuanya.

Apa Ciri Ciri Orang Melik Durga ??

Pertama : Sinar Cakranya Melik Bersinar Kekiri & Kesiluman Durga. Ini hanya bisa dicek dengan mata bathin. Oleh orang ahli spiritual dan spesialis melik ( Pinandita Nabe, Jro Dalang Badra, S.Sn. Cek Oline Bisa WA 081 246 887 662)

Kedua : Lidahnya poleng/mesepak/ada garis hitamnya. Yang paling keras meliknya, ketika ada kadengan di ujung lidah, pangkal lidah dan dibelakang leher.

Ketiga : Sering mimpi ketemu orang meninggal, sering bermimpi ke setra, sering mimpi ke Pura Dalem & Mrajapati. Puncaknya kerasnya Melik Durga, Ketika sudah mimpi ke mrajapati dikasi kekereb putih atau lidahnya dirajah.

Ke Empat : Lahir Pemacekan Agung, Lahir Anggawara Wage, Lahir Sabtu Kliwon, Lahir Kajang Kliwon Pemalas Tali, Lahir Kajang Kliwon Enyitan, dll.

Ke Lima : Kelahiran Rangda Tiga. Lahir pada Wuku Menail, Prangbakat, Warigadian, Pujut, Pahang &  Wariga.

 Apa yang harus dilakukan Ketika kita Melik Durga & Kelahiran Rangda Tiga ??

1. Harus Segera Melaksanakan Penebusan Melik Durga & Rangda Tiga, di Ajeng Ida Bhatari Bhatari Durga, Sang Hyang Aji Saraswati.  Kebetulan Ida kesungsung di Gedong Suci Gedong Usadha Agung Bali Niskala. Itu sebabnya umat dari seluruh Bali & Luar Bali datang untuk melaksanakan penebusan Melik Durga kesini.

2. Menurut petuah ajaran leluhur, tetua terdahulu dan tokoh-tokoh spritual yang memahami sarinin sarinin sastra kelahiran melik, banyak yang menyarankan dan meyakini bahwa orang melik sebaiknya mendapatkan penglukatan Sudha Mala dan Asta Pungku dari seorang Dalang Samirana saat melaksanakan penebusan/pebayuhan/metubah melik. Kalau bisa seorang Dalang Samirana yang sudah bergelar Nabe dan banyak punya murid.

Secara kebetulan juga yang menjadi penisepuh/Jan Banggul Ida Bhatara di Gedong Suci, merupakan seorang Dalang Samirana yang sudah mempunyai jam terbang yang tinggi dan namanya sudah tidak asing lagi jika dikaitkan masalah hal hal niskala. Dari penebusan melik, pengobatan segala penyakit niskala, deteksi pekarangan, dan Beliau juga sudah mempunyai murid ratusan diseluruh Bali dan luar Bali. Beliau dikenal dengan nama : Panandita Nabe Jro Dalang Badra, S,Sn.

CIRI CIRI ORANG GAGAL MELAKSANAKAN PENEBUSAN MELIK ??

 1.  TIDAK MANUTIN SASTRA : Artinya dia ogah ogahan/setengah hati metebusan Melik, “Ulah Paek/Pang Kala Pragat. Jadi metebusan melik tidak pada tempat yang benar/tidak mendapatkan ruwatan Dalang Samirana.

2. PEMUPUT TIDAK MEMPUNYAI TAKSU YANG KUAT. Bagaimana caranya  tau, yang muput itu punya taksu yang kuat. Jika ibaratkan dagang, biar gampang dimengerti, dagangannya akan selalu antre pembeli, pembelinya tak peduli antre lama, walau siang dan malam. Karena mereka mendapatkan kepuasan yang tidak ternilai harganya. Bicara masalah taksu, kami jadi teringat seorang oknum yang sudah disucikan oleh umat, beriklan di sosmed memajang fotonya dengan label iklan banten, 1,5 juta, 2 juta, 3 juta dst. Kami sejenak merenung & bertanya dalam hati. “ Bukannya orangnya suci setingkat itu sudah lepas keduniawinnya. Ini kok malah kesannya bisnis banget kayak supermarket aja ?? Apa itu tidak melanggar sesana kesucianya? Tidakah nanti taksunya, falsu?? Takutnya nanti dibuli umat dibilang Jangak Meketu “. Ampura…semeton ini hanya renungan pribadi kami sebagai penulis saja. Jawabannya silahkan renungkan sendiri. Hehehe.

3.TERGIUR IKLAN MURAH MERIAH DI SOSMED : Kami sudah melaksanakan penebusan melik, sejak tahun 2008, baik secara pribadi dan massal. Waktu itu belum begitu banyak yang melaksanakan acara ini. Tapi sekarang semenjak Virus menggrogoti isi pertiwi. Sangat banyak orang melaksanakan acara seperti ini, serta biaya pun sangat murah murah. Ada juga yang membuat miris, terkadang orang yang tidak berkopenten di bidang niskala, ikut ikutan melaksanakan acara bernuansakan niskala. Misalnya vila, berubah menjadi tempat spiritual menggelar Yadnya, ada juga sekelompok orang mengadakan acara gratis, untuk menggalang masa dengan tujuan akhir dibelakanggnya masih terselubung. Semoga saja ujung ujungnya tidak manjadi ranah politik, dengan tujuan mendapatkan suara. Jadi temanku pembaca yang terhormat, masalah melik adalah masalah nyawa. Carilah yang baik dan benar, sudah berpengalaman. Bukankah Yadnya itu adalah korban suci tulus iklas. Jadi kalau teman teman tidak berkorban apalagi tidak tulus iklas, apakah itu termasuk katagori beryadnya ? silahkan renungkan sendiri dalam hati yang jernih.

4.TIDAK PAHAM TENTANG BANTEN : Kami sering tersenyum jika ada orang yang bertanya yang tidak paham dengan kaidah yadnya/banten penebusan melik. Ketika mereka bertanya biaya, kami pun beritahu paling kisaran biaya banten penebusan melik 1 juta – 2 juta yang tergolong utama. Trus mereka jawab “ ngih suksema, tiang disini aja ikut yang lebih dekat dan murah, disini ada yang biayanya 150 ribu atau 500 ribu an.

Sebanarnya teman2 ku pembaca yang terhormat. Kami pun bisa dengan biaya semurah itu. Tapi bantennya biasanya tingkatnya paling nista. Ingat teman teman pembaca sekali lagi tak bilang, “biaya itu murah karena bantennya tinggkatannya paling nista”. Tapi orang yang tidak tau banten akan seneng aja dapat murah, & yang menjualnya senyum senyum saja, karena yang beli banten itu dapat “diakali”.

Coba saja teman2 logikakan, ada tempat orang metebusan melik biaya Rp 150.000 ribu. Sedangkan orang metebusan itu tingkatan bantennya manut sastra  menimal utama, pejatinya saja terkadang menggunakan 5 pejati, belum banten banten yang lainnya. Sedangkan harga pejati dipasaran, boleh teman2 cek Rp 50.000 untuk satu pejati. Kalau dikalikan 5 jadi 250 ribu. Sampai disini paham kan ??. Itu saja sudah kurang biayannya, apalagi buat banten penebusan yang utama.

Jangan jangan itu hanya melukat biasa saja dengan 1 pejati & tebasan urip oton, trus dibilang mebayuh/penebusan murah ( Hati hati nanti tak ada efeknya secara niskala ).

Upakara penebusan harus seimbang dengan masalah masalah yang dihadapi, agar tidak menyesal dikemudian hari. Takut Ngetel Payu Mekebyos, istilahnya biar seimbang obatnya dan sakitnya. Jangan orang sakit parah dikasi obat generik. Kapan sembuhnya? Keburu dipanggil Hyang Maha Kuasa.

5. SOMBONG, & MEBOYE. Orang sombong & moboye, sering berkata seperti ini terhadap dunia niskala : “Ah..sing ada keto, to gugu, mekejang lakar mati “. Mungkin saat berkata seperti itu ia masih sehat dan perutnya masih kenyang, kantong masi berisi. Tapi nanti kalau sudah sakit dan tak sembuh di medis, datang ke tempat pengobatan niskala bawa pejati, memelas bilang nunas urip, “ nyen kal uluk uluk, hehehe”. “Yen be tawang mekejang lakar mati, ya..tak usah sekolah, tak usah makan, sakit juga tak usah berobat ke medis, kan percuma karena semua akan mati“. Kan gitu logika warasnya nya….

APA BUKTI IDA SESUWUNAN DI GEDONG SUCI USADHA AGUNG BALI NISKALA PUNYA TAKSU YANG KUAT ??

Foto foto ini merupakan salah satu bukti kuatnya Taksu Ida Sesuwunan yang disungsung di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala. Coba saja teman teman pikir dengan kesadaran spiritual. Orang yang sudah diponis mandul 15 tahun, kista, parikokal, kangker di rahimnya, yang buntu jalannya di medis untuk mendapatkan momongan. Yehh….baru datang ke Gedong suci nunas ica ring Sesuwunan, EH …JEG HAMIL SEMETON. INI FAKTA DAN BUKTI NYATA YANG TIDAK BISA DIBANTAH SIAPAPUN. INI HANYA BEBARAPA FOTO, DARI RATUSAN ORANG YANG TELAH MENDAPATKAN TAKSU LUWIH UTAMA TERSEBUT

Nah..bagi teman2 yang sudah terlanjur metebusan melik di tempat lain atau akan melaksanakan penebusan melik. SILAHKAN DICEK DAN KROSCEK DULU PROPILNYA DI MEDIA SOSIAL TEMPAT UPACARA/YANG MUPUT. APAKAH TAKSUNYA “MANIK SEKECAP”  terbukti nyata seperti di Gedong Suci ? ”.

Kalau ya…kami yakin & percaya penebusan melik teman teman akan tembus sekala niskala. Artinya kematian akibat melik akan dibayarkan sempurna, hingga menjadi panjang umur. Tapi kalau propilnya hanya bermodal gaya saja/mepayas grende grende ,nyerem2 saja, dan foto sesuwunan di publikasikan, kami yakin penebusan teman teman disana hanya sekedar seremonial belaka.

BAJU BISA DIBELI, ISI LONTAR BISA DI DONLOAD DI MEDSOS, MANTRA BISA DIHAPALKAN, TAPI TAKSU HANYA PENUGRAN HYANG MAHA KUASA. DIBERIKAN KHUSUS PADA ORANG ORANG TERTENTU SAJA.

INI KATAGORI KELAHIRAN YANG PATUT DITEBUSIN :

SAPUH LARA PEMANUMADIAN

1. NATAN NEMU URIP, penebusan/pebayuhan bagi yang tidak pernah meotonan, tidak tau otonan.

2. NEMU BAYA, penebusan bagi yang sering kesakitan  sering kena tipu, sering di fitnah, selalu gagal dalam mencapai keiinginannya.

3. SENGGAMA KAON, penebusan mala leteh bagi sering berhubungan badan sebelum menikah, berhubungan badan dengan dalam status selingkuh, berhubungan badan sesama jenis

4. SEMARA DUDU, sulit mendapatkan jodoh, atau kawin cerai berkali kali dan mandul.

5. LUMBUNG KETIUP ANGIN, sulit rejeki, mengalami kebangkrutan, dan rejeki tak pernah mesari ( gali lobang tutup lobang )

6. MALA KAURIPAN, penebusan mala, karena menikah saat hamil dan potong gigi saat hamil, serta lelaki tidak bisa panjangan rambut saat istri hamil, karena tugas kerja dan keperluan dinas.

7. SATRU ATURU, sering mimpi buruk, mimpi mesiat, sering mendengarkan suara aneh, sering mimpi dapat paica, mimpi ada blabar agung/sunami dll

 8. RARE NGAMBEK DETYA, penebusan untuk anak yang membandel, sulit dinasehati, tidak mau belajar/sekolah, ngelawan orang, selalu main hp, dll

9. MANGKU PUTUNG, Penebusan bagi yang keturan mangku, balian dan sejenisnya , yang tidak bisa mewariskan tugas leluhurnya.

10 . RARE KEPINGIT, Penebusan untuk anak hasil “ NUNAS”

11. LARE SALAH OTON ,& SALAH ARAN, Penebusan bagi yang salah menentukan oton dan nama terlalu berat/mendatangkan masalah.

12. PENEBUSAN KELAHIRAN RANGDA TIGA, Wuku yang kena Rangda Tiga, Wuku Menail, Prangbakat, Warigadian, Pujut, Wariga, Pahang

13. PENEBUSAN PETEMON ALA, pernikahan beda kasta, beda soroh, beda agama, petemon panes, Manutin Saptawara Pancawara.

14. PENEBUSAN MELIK : Menetralisir segala jenis melik dalam diri manusia, agar tidak salah pati ulah pati. 

 APA SEBENARNYA ITU MELIK ??

            Melik itu sebenarnya merupakan sebuah anugrah yang luar biasa, Jika Orang Itu Sudah melaksanakan penebusan melik 3 Kali, Rajin2 Sembayang, Melukat dan melaksanakan Pewintenan Saraswati. Biasanya orang seperti ini akan jadi orang yang sukses, bermatabat dan “Kesihin Widhi”.

        Kalau tidak penebusan biasanya rejeki akan sret, sering bertengkar dirumah tangga tanpa henti, sakit sakitan, Salah paham dikeluarga berujung percerain, tak bisa punya keturunan, bahkan berumur pendek dan lain sebagainya.

         Ada orang yang baru bisa bertiori belum menjadi Praktisi, mengatakan Melik itu tidak apa, cukup berdoa saja, dan berpikir positif. Mereka itu tidak mengalami bisa saja mereka berkata seperti itu, tapi bagi yang mengalami mereka akan sulit menerima itu karena hidupnya dalam penderitaan hidup, rejeki sret dan kesakitan atau ada salah satu kelurganya sudah meninggal karena melik.

        Sama seperti melihat orang sakit dirumah sakit, pasien tidak hanya cukup dengan berpikir postif dan berdoa TAPI MEMERLUKAN TIDAKAN MEDIS UNTUK KESEHATANYA.

        Sama juga seperti penyakit niskala dan melik, tidak cukup hanya berdoa dan berpikir positif, semua perlu TINDAKAN SESUAI PETUNJUK SASTRA/LONTAR YANG ADA.

HATI HATI METEBUSIN MELIK, JANGAN ASAL PRAGAT, ASAL PAEK, ASAL ENGGAL. NAMUN TIDAK SESUAI DENGAN SARIN SASTRA.

Umat Selalu Datang Dari Seluruh Bali & Luar Bali Untuk Mepetebusan Segala Jenis Melik

BANYAK YANG METEBUSAN MELIK ULANG DI GEDONG SUCI, KARENA HAL INI YANG TIDAK DIKETAHUI.

Ada 5 Hal Yang Harus Benar Diperhatikan Saat Ingin Metebusan Melik, Agar Efeknya secara niskala memang baik, tidak hanya sekedar sremonial belaka. Di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala, ribuan orang sudah melaksanakan penebusan segala jenis melik dan upacara lainnya.

1. Menurut petuah ajaran leluhur, tetua terdahulu dan tokoh-tokoh spritual yang memahami sarinin sarinin sastra kelahiran melik, banyak yang menyarankan dan meyakini bahwa orang melik sebaiknya mendapatkan penglukatan Sudha Mala dan Asta Pungku dari seorang Dalang Samirana saat melaksanakan penebusan/pebayuhan/metubah melik.

 2. Seorang Dalang itu juga harus mempunyai TAKSU YANG BAIK. Terbuktikan oleh banyak punya murid dan banyak umat yang datang untuk melaksakan upacara. Agar mantra yang diucapkan benar “nyusup” pada orang yang diupakarai. Ciri kalau tidak/kurang mataksu, jarang/tidak akan ada orang yang mencari.

3. Radius Penebusan Melik, akan sangat dasyat secara niskala jika di dudukung oleh tempat. Misalnya langsung di Ajeng Sesuwunan, tidak dilapangan,parkiran atau tempat umum lainnya. Sama halnya seperti kita sembahyang di Pura dan di Lapangan, kan memang lain rasanya. Serta kebetulan penebusan melik langsung di Gedong Suci dilaksanakan di Ajeng 29 Sesuwunan yang melinggih di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala.

4. Tapak Widhi, Saat Prosesi acara Penebusan, Ida Sesuwunan langsung tedun Napak Umat. Hingga yang kena gangguan niskala, misalnya di ganggu wong samar, cetik, pepasangan, bebai, akan langsung keluar di tempat, tanpa di sentuh Jro Dalang. Teman2 yang ikut nanti, tentu akan merasa merinding sekali, betapa sakralnya peristiwa itu, peserta mendadak kesurupan, memuntahkan cetik dan lain sebagainya. INI TIDAK ADA DI TEMPAT LAIN KHUSUS DI GEDONG SUCI.

5. BANYAK YANG TIDAK TAU, Mana penebusan melik, mana bayuh oton, mana bayuh petemon, mana bayuh manusa kasakitan, mana bayuh manusa atma katuran dll. SERING KALI BAYUH OTON ITU DIANGGAP PENEBUSAN MELIK. PADAHAL ITU UPAKARANYA BEDA, TEMPATNYA BEDA, TUJUANNYA BEDA, MANTRANYA PUN BEDA.

Piandita Nabe ( Dalang Samirana ) Jro Dalang Badra, S. Sn

INILAH ORANG MELIK YANG PATUT

DITEBUSIN.

Ada Beberapa Jenis Melik, Melik Adnyana, Melik Ceciren, Melik Kelahiran.

MELIK ADNYANA/WIDHI, Orang melik adnyana, biasanya diawali dengan mimpi mimpi ke Pura, Ketemu orang Pakain Putih, Ketemu Petapakan Bhatara ( Rangda atau Barong ), Mimpi bersenggama dengan orang tak dikenal/keluarga, Mimpi Mesiat dengan Leak.

Celakanya kalau dia ( orang melik ) kalah dalam mesiat lawan LIak, besok ia akan sakit dan bahkan meninggal saat tidur. Orang melik adnyana biasanya berpotensi jadi Balian atau mangku kalau dia punya keturuan/waris mangku/balian dan senang belajar spiritual. Kalau meliknya sudah keras, lama ditebusin orang melik adnayana ini akan bisa merasakan, atau bisa melihat Roh Halus, dan bahkan bisa berkominikasi dengannya.

MELIK CECIREN, orang melik ceciren ada tanda dalam tubuhnya, terkadang di dunia niskala atau di sekala kelihatan nya.

TANDA TANDA MELIK CECIREN

1.MELIK CAKRA, Artinya Ada berupa salah satu sanjata dewata nawa sanga dalam tubuhnya, kadang hanya bisa dilihat tokoh spiritual atau kelihatan nyata di kulit.

2. Kadengan Apit Wangke, ada kadengan di kelamin/disekitaranya. Kadengan Celedung Nginyah ada di tengah tengah alis.

3.Sujenan Di Bokong, 4. Rambut Putih Hanya Beberapa Helai Tak Bisa Hilang, 5. Rambut Gimbal, 6 Jari Tangan/Kaki Lebih, 7. Lidah Poleng, 8.Isuan Lebih dari satu dll.

MELIK KELAHIRAN, melik ini disebabkan oleh kelahiran manusia itu sendiri.

Diantaranya :

1. Orang yang lahir di Wuku Wayang

2. Anak Tunggal ( tak bersaudara )

3. Tiba sampir ( anak yang lahir berkalungfkan tali pusar )

4. Tiba Angker ( anak yang lahir berbelit tali pusar/tidak menangis )

5. Jempina ( anak lahir premature )

6. Margana ( anak lahir ditengah perjalanan )

7. Wahana ( anak lahir ditengah keramaian )

8. Julungwangi ( anak lahir tatkala matahari terbit )

9. Julungsungsang ( anak lahir tatkala tepat tengah matahari )

10. Julung sarab / julung macan / julung caplok ( anak lahir menjelang matahari terbenam )

11. Walika ( orang kerdil )

12. Wujil ( orang cebol )

13. Kembar ( dua anak lahir bersamaan dalam sehari )

14. Buncing / Dampit ( dua anak beda jenis kelamin lahir bersamaan dalm sehari )

15. Tawang Gantungan ( anak kembar selisih satu hari )

16. Pancoran Apit Telaga ( tiga bersaurdara – perempuan – laki – perempuan )

17. Telaga Apit Pancoran ( laki – perempuan – laki )

18. Sanan Empeg ( anak lahir diapit saudaranya meninggal )

19. Pipilan ( Lima bersaurdara empat perempuan satu laki )

20. Padangon ( Lima bersaudara empat laki satu perempuan)

21.Lulang ( Bersaudara 2, Keduanya Perempuan )

22. Luluta ( Bersaudara 3, Ketiganya Lelaki )

23. Kedukan ( Bersaudara 3, Ketiganya perempuan ) 

Umat Selalu Antre Datang dari Seluruh Bali bahkan Luar Bali untuk Konsultasi Tentang Melik

    Selain kelahiran melik ada juga beberapa kelahiran yang sangat memerlukan ruwatan khusus, untuk menetralisir efek negative kelahiran yang sangat lebih dominan mempengaruhi kelahiran seseorang.

    KELAHIRAN MENURUT WUKU : Diantaranya Wuku Sinta, Ukir, Kulantir, Gumbreg, Wariga, Warigadian, Sungsang, Dunggulan, Kuningan, Langkir, Medangsia, Pujut, Pahang, Merakih, Tambir, Medangkungan, Uye, Perangbakat, Bala, Wayang, Dukut, dan Watugunung.

    KELAHIRAN MENURUT SAPTAWARA PANCAWARA, Diantaranya : Redite Umanis, Redite Pon, Redite Kliwon, Coma Paing, Coma Pon, Anggara Umanis, Anggara Wage, Anggara Kliwon, Buda Umanis, Buda Wage, Buda Kliwon, Wraspati Umanis, Wraspati Pahing, Wraspati Pon, Wraspati Kliwon, Sukra Umanis, Sukra Umanis, Sukra Paing, Sukra Pon, Sukra Kliwon, Saniscara Umanis, Sanicara Wage, Sanicara Kliwon.

     Dari Kelahiran di atas, menurut Saptawara, Pancawa & Wuku, sebenarnya ada yang indikasi melik, ada yang Lintang Panes, Membuat Rejeki Merosot, Kesakitan, Mandul dll. Namun tidak bisa kami jelaskan satu persatu, karena terlalu panjang penjabarannya. Untuk lebih jelasnya silahkan saja, datang ke tempat, sambil Ngelereh Sewitra, Nanti kita bahas bersama sama.

BAGI TEMAN2 YANG INGIN IKUT ACARA INI, BISA JUGA DATANG KONSULTASI SAAT JADWAL BUKA

Selasa : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita

Kamis : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita

Sabtu : Pukul 09:00 –12 : 00 Wita

Minggu: Pukul 09:00 –12 : 00 Wita

DAFTAR TANGKIL, TLP/WA 081 246 887 662

ALAMAT : GEDONG SUCI USADHA AGUNG BALI NISKALA

Banjar Pengosekan, Desa Mas, Kecamatan, Ubud, Kabupaten Gianyar. Selatan Pura Desa dan Puseh, LIHAT PAPAN NAMA.

Artikel yang Disarankan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *