Akhirnya Nyoman KR sampai di Puncak Penyesalan
Semoga Kisahnya yang mungkin bisa di jadikan ilmu pengetahuan, ngiring sareng-sareng Ngayah dengan “SHARE” ke Group Keluarga, sire uning ada yang mengalami hal yang sama, agar segera dapat tertolong.
DISHARE KISAH NYATA – Sebut saja namanya Nyoman KR, Ia datang ke Gedong Suci di saat kesusahan melanda hidupnya. Ia sebenarnya sudah mengerti dirinya itu “Melik Apit Wangke”, tapi karena dikasi pemahaman niskala yang tidak benar, ia tersesat dalam mencari jalan kesembuhan niskala.
Katanya “ Jro…Suksema Ring Sesuwunan, Akhirnya tiang bisa tangkil driki. Wenten sane jagi takenan titiang. Sapuniki, ampura jro kalau bahasa tiang campur-campur. Titiang kan puniki melik apit wangke ada kadengan di kelamin. Sejak dulu sebenarnya tiang sudah diingatkan Tetua tiang di kampung bahwa itu kadengan ngerarin/ngalahan kurenan, tur ngrananyang hidup kesakitan. Titiang sebenarnya antara percaya dan tidak percaya.
Kemudian tiang tangkil pada seorang yang katanya seorang mangku/balian tiang tidak mengerti. Tiang berniat mebayuh disana, karena itu tokoh spritual terdekat dari desa tiang. Nah jro…itu bilang..katanya melik tak perlu dibayuh/ditebusin cukup dengan berpikir positif, Melukat dan sembahyang.
Itu tiang lakukan dengan yakin…selama tiga tahun. Tapi entah kebetulan atau tidak..setahun yang lalu istrinya tiang meninggal jro. Tiang kembali ingat…tutur tetua tiang melik apit wangke itu harus ditebusin, dan tiang tidak tebusin. Tiang merasa gusar dan bersalah dengan istri tiang jro. Apalagi anak kami masih kecil kecil. Nunas pemargi Jro…?
Dengan senyum Jro Dalang menjawab “ Hah….dunia sekarang sudah maju. Akweh anak duweg, terkadang nuweg nuwegin. Prilakunya tidak lagi berdasar pada nasehat-nasehat leluhur dan sarinin sastra, tapi karena logikanya sendiri, dan menganut menganut paham luar. Sebenarnya dimanapun ditanya kalau orang membaca sastra itu tidak setengah-setangah pasti orang melik itu patut ditebusin. Setelah orang melik ditebusin/dibayuh sebaiknya rutin melukat dan sembahyang. Justru orang yang metebusin meliklah pikiran sangat positif pada warisan leluhurnya dan melaksanakannya dengan ikhlas.
Nah kalau ada orang yang bilang tidak perlu/salah melik itu tak patut ditebusin. Tiang tanya dumun sama Bapak. Pernahkah bapak lihat kadang ada instansi pemerintah mengadakan bayuh massal gratis wayang sapuh leger dan disana banyak pendeta yang muput ??? “
Bapak Nyoman dengan Tegas “ Tiang sering lihat jro…dan di desa tiang pun pernah diadakan dulu. Pesertanya banyak “
Dengan Senyum Jro Dalang Menjawab “ Nah kalau misalnya Pak Nyoman Berpikir Orang Melik itu Tak Patut di Bayuh. BERARTI SALAH DONG PEMERINTAH DAN IDA YANG MUPUT ??? Serta Bapak Lebih pinter atau malah ngepinterin ? hehehe ”
Dengan gagap Pak Nyoman Menjawab “ Ti.. tii…tidak seperti itu ampura…wawu tiang sadar. Tiang ini tidak tau apa apa. Sudah pasti tiang yang salah mencari jalan niskala, bertanya sama orang yang belum bijaksana dan belum berpengalaman dalam bidang ini.
Tegas Jro Dalang “ Makanya hati-hati mencari mencari info, terkait dunia niskala. Tulisan tiang banyak juga ada yang copy paste, trus penjelasanya dibawa kemana mana. Kadang di edit semaunya, seolah itu karya dia. Hehehe….padahal hanya bisa copy paste aja sombong, anak SD saja bisa.
Hati-hati nanti kalau salah lagi cari tempat Spritual, Nanti Sanggah disuruh Nguwug, Penunggun Karang dibilang tidak perlu…cukup langsung sembhyang Kepada Tuhan. Itu sih boleh di benarkan menurut orang itu… tapi kan kita beragama ada adat budaya yang perlu dilestarikan, jangan pakai logika sendiri, dan jangan bawa budaya luar untuk mengusiknya”.
Dengan raut muka malu Pak Nyoman menjawab ” Ingih Patut jro… mangkin punapi sane patut titiyang margiang, Jro ?”
“Sebaiknya melaksanakan Penebusan Melik di tempat yang Tepat, agar hal ini tak terulang kembali seperti penangkilan sebelumnya yang mengalaminya sampai 3 kali menduda akibat apit wangke”, tegas Jro Dalang.
Akhirnya Nyoman Kr Metebusan Melik di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala.
Katagori – Penebusan Segala Jenis Melik , Petemon Ala, Lintang Panes, Salah Aran, Lara Kebebutan, Atma Pratista ( upacara untuk yang pernah keguguran secara tidak sengaja, atau karena alasan medis/kesehatan misalnya dikuret karena janin tidak berkembang, cacat, hamil anggur dan lain sebagainya Mulai Umur 1 Minggu & Seterusnya ).
Apa Sebenarnya Itu Melik??
Melik itu sebenarnya merupakan sebuah anugrah yang luar biasa, Jika Orang Itu Sudah melaksanakan penebusan Melik 3 Kali, Rajin2 Sembayang, Melukat dan Melaksanakan Pewintenan Saraswati. Biasanya Orang Seperti Ini Akan Jadi Orang Yang Sukses, Bermatabat dan “Kesihin Widhi”. Kalau tidak Metebusan biasanya rejeki akan sret, sering bertengkar dirumah tangga tanpa henti, sakit sakitan, Salah paham dikeluarga berujung perceraian, tak bisa punya keturunan, bahkan berumur pendek dan lain sebagainya.
Ada orang yang baru bisa berteori belum menjadi Praktisi, mengatakan Melik itu tidak apa, cukup berdoa saja, dan berpikir positif. Mereka itu tidak mengalami bisa saja mereka berkata seperti itu, tapi bagi yang mengalami mereka akan sulit menerima itu karena hidupnya dalam penderitaan, rejeki sret dan kesakitan atau ada salah satu keluarganya sudah meninggal karena Melik. Sama seperti melihat orang sakit dirumah sakit, pasien tidak hanya cukup dengan berpikir postif dan berdoa TAPI MEMERLUKAN TIDAKAN MEDIS UNTUK KESEHATANYA. Sama juga seperti penyakit Niskala dan Melik, tidak cukup hanya berdoa dan berpikir positif, semua perlu TINDAKAN SESUAI PETUNJUK SASTRA/LONTAR YANG ADA.
Apa Beda Penebusan Melik di Gedong Suci dengan Tempat Lain ?
- 1. Di Gedong Suci Langsung di Tebusin di Payogan 19 Sesuwunan yang memang “ Senang” melaksanakan penebusan melik. Maka dari itu umat ratusan bahkan ribuan tiap tahunnya melaksanakan penebusan melik dan pebayuhan laiinya di Gedong Suci. Kesakralan tempat ini sangat layak untuk melaksanakan kegiatan Niskala. Kalau ditempat lain secara bersama/massal biasanya di adakan di lapangan, pantai atau tempat umum.
- 2. Tapak Widhi, Saat Prosesi acara, Ida Sesuwunan langsung tedun Napak Umat. Hingga yang kena gangguan niskala, misalnya di ganggu wong samar, cetik, pepasangan, bebai, akan langsung keluar di tempat, tanpa di sentuh Jro Dalang. Teman2 yang ikut nanti, tentu akan merasa merinding sekali, betapa sakralnya peristiwa itu, peserta mendadak kesurupan, memuntahkan cetik dan lain sebaigainya. INI TIDAK ADA DI TEMPAT LAIN
- 3. Selain itu, Penebusan ini langsung di Puput Oleh Ida Pandita Siwa Budha di Niskala, yang juga disungsung ring Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala. INI TIDAK ADA DI TEMPAT LAIN
𝑩𝒂𝒄𝒂 𝑱𝒖𝒈𝒂 : BACA & PAHAMI, AGAR TIDAK MENGULANG KEMBALI “PENDO GAE” METEBUSAN MELIK
INILAH ORANG MELIK YANG PATUT DITEBUSIN.
Ada Beberapa Jenis Melik, Melik Adnyana, Melik Ceciren, Melik Kelahiran.
MELIK ADNYANA/WIDHI, orang ini akan bisa merasakan, atau bisa melihat Roh Halus, dan bahkan bisa berkomunikasi dengannya. Orang melik adnyana, biasanya diawali dengan mimpi – mimpi ke Pura, Ketemu orang Berpakaian Putih, Ketemu Petapakan Bhatara ( Rangda atau Barong ), Mimpi bersenggama dengan orang tak dikenal/keluarga, Mimpi Mesiat dengan Leak. Celakanya kalau dia ( orang melik ) kalah dalam mesiat lawan Leak, besok ia akan sakit dan bahkan meninggal saat tidur. Orang melik adnyana biasanya berpotensi jadi Balian atau Mangku kalau dia punya keturuan/waris mangku/balian dan senang belajar spiritual.
MELIK CECIREN, orang melik ceciren ada tanda dalam tubuhnya, terkadang di dunia Niskala atau di Sekala kelihatan nya.
TANDA TANDA MELIK CECIREN
1.Ada berupa salah satu Sanjata Dewata Nawa Sanga dalam tubuhnya, kadang hanya bisa dilihat tokoh spiritual atau kelihatan nyata di kulit.
2. Kadengan Apit Wangke, ada kadengan di kelamin/disekitaranya. Kadengan Celedung Nginyah ada di tengah – tengah alis.
3.Sujenan Di Bokong, 4. Rambut Putih Hanya Beberapa Helai Tak Bisa Hilang, 5. Rambut Gimbal, 6. Jari Tangan/Kaki Lebih, 7. Lidah Poleng, 8.Isuan Lebih dari satu dll.
MELIK KELAHIRAN, melik ini disebabkan oleh kelahiran manusia itu sendiri.
Diantaranya :
1.Orang yang lahir di Wuku Wayang
2. Anak Tunggal ( tak bersaudara )
4. Tiba sampir ( anak yang lahir berkalungkan tali pusar )
5. Tiba Angker ( anak yang lahir berbelit tali pusar/tidak menangis )
6. Jempina ( anak lahir premature )
7. Margana ( anak lahir ditengah perjalanan )
8. Wahana ( anak lahir ditengah keramaian )
9. Julungwangi ( anak lahir tatkala matahari terbit )
10. Julungsungsang ( anak lahir tatkala tepat tengah matahari )
11. Julung sarab / julung macan / julung caplok ( anak lahir menjelang matahari terbenam )
12. Walika ( orang kerdil )
13. Wujil ( orang cebol )
14. Kembar ( dua anak lahir bersamaan dalam sehari )
15. Buncing / Dampit ( dua anak beda jenis kelamin lahir bersamaan dalm sehari )
16. Tawang Gantungan ( anak kembar selisih satu hari )
17. Pancoran Apit Telaga ( tiga bersaurdara – perempuan – laki – perempuan )
18. Telaga Apit Pancoran ( laki – perempuan – laki )
19. Sanan Empeg ( anak lahir diapit saudaranya meninggal )
20. Pipilan ( Lima bersaurdara empat perempuan satu laki )
21. Padangon ( Lima bersaudara empat laki satu perempuan)
22.Lulang ( Bersaudara 2, Keduanya Perempuan )
23. Luluta ( Bersaudara 3, Ketiganya Lelaki )
24. Kedukan ( Bersaudara 3, Ketiganya Perempuan )
RUWATAN KHUSUS PENGARUH LINTANG “ PANES “
1. Orang yang Lintangan Bade ( Lahir Kamis Pon atau Wuku Watugunung dan Wuku Ukir ). Efek Negatif, Kesakitan Tengah Umur, & Pendek Umur.
2. Orang yang Lintangan Bubu Bolong. ( Lahir Jumat Paing ). Efek Negatif, rejeki tidak pernah bisa disimpan/ten mesari, dan sering sakit – sakitan.
3. Lintang Bala, Efek negative, emosi tidak setabil, selalu ada pertengkarang dan ketipu.
4. Lintang Salah Ukur ( Lahir Kamis Paing ). Efek Negatif, Segala yang di cita citakan selalu meleset hingga mengalami kebangkrutan.
5. Lintang Prahu Pegat.( Kelahiran Jumat Pon ). Efek Negatif, Segala keinginan kandas di tengah jalan.
6. Lintang Kala Sungsang ( Lahir Minggu Umanis ), Efek negatif emosi tidak setabil, segala keinganan hasilnya kebalik, dari prediksi awal.
7. Lintang Tangis ( Kelahiran Rabo Umanis ). Efek Negatif, kesedihan, suka menyendiri, rentan gantung diri.
8. Kelahiran Kajang Klion Pemelas Tali, Emosi tinggi, sering kedalih bisa ngeliak.
9. Sabtu Klion Watugunung, Hidup banyak masalah dan penyakit, serta jika cowok menduda, wanita Janda.
PENEBUSAN LARA KEBEBUTAN DAN SALAH ARAN.
Penebusan ini untuk anak anak yang membandel,tidak mau menurut kata orang, tidak mau masuk sekolah dll. Salah aran yang dimaksud disini ketika nama seseorang memada mada dewa, Contoh misalnya namanya “Dewa Acintya Putra” atau “Kadek Dewi Prabawati”. Nama ini terkadang kurang baik bisa mendatangkan kebingungan, kesakitan, dan lain lain.
PENEBUSAN SALAH OTON
Minimnya pengetahuan orang tua di zaman serba modern ini, membuat beberapa Orang Tua Salah menentukan Oton anaknya. Misalnya ketika ibu hamil masuk rumah sakit hari senin jam 11 malam, dan anaknya lahir jam 2 malam dihitung lahir hari selasa. Ini salah! Anak otonannya hari Senin!!
Kenapa?
Perhitungan waktu bali untuk menentukan kelahiran “kedas lemahe” artinya jam 6 pagi. Bukan jam 12 malam. Kalau secara nasional/Masehi pergantian waktu memang jam 12 malam, makanya tahun baru berganti jam 12 malam. Tapi secara Hindu, pergantian waktu/tahun baru mulai jam 6 pagi menggunakan tahun Caka.. Makanya nyepi dan pergantian tahun baru caka itu mulai jam 6 pagi selesai jam 6 pagi.
PENEBUSAN SAPUH LARA PATI PEMANUMADIAN
1. Natan Nemu Urip, penebusan bagi yang tidak pernah meotonan, tidak tau otonan.
2. Nemu Baya, penebusan bagi yang sering Kesakitan Sering Kena Tipu, Sering di Fitnah, Selalu gagal dalam mencapai keiinginannya.
3. Senggama Kaon, Penebusan Mala Bagi Sering Berhubungan Badan Sebelum Menikah, Berhubungan Badan Dengan dalam Status Selingkuh, Berhubungan Badan Sesama Jenis
4. Semara Dudu, Sulit Mendapatkan Jodoh, atau Kawin cerai berkali kali
5. Lumbung Ketiup Angin, Sulit Rejeki, Mengalami Kebangkrutan, dan Rejeki tak Pernah Mesari ( Gali Lobang Tutup Lobang )
6. Mala Kauripan, Penebusan Mala, Karena menikah Saat Hamil dan Potong Gigi Saat Hamil , serta lelaki tidak bisa panjangan rambut saat istri hamil, karena tugas kerja dan keperluan dinas.
BAGI TEMAN2 YANG INGIN IKUT ACARA INI, BISA JUGA DATANG KONSULTASI SAAT JADWAL BUKA
Selasa : Pukul 19 :00 – 21 : 00 Wita
Kamis : Pukul 19 :00 – 21 : 00 Wita
Sabtu : Pukul 09:00 –12 : 00 Wita
Minggu: Pukul 09:00 – 12 : 00 Wita
DAFTAR TANGKIL, Tlp 081 246 887 662
ALAMAT : GEDONG SUCI USADHA AGUNG BALI NISKALA
Banjar Pengosekan, Desa Mas, Kecamatan, Ubud, Kabupaten Gianyar. Selatan Pura Desa dan Puseh, LIHAT PAPAN NAMA.