081246887662

081246887662

puriyadnya@gmail.com

puriyadnya@gmail.com

Jam Buka

Senin - Minggu 08 :00 - 22: 00 Wita

Kamis, 9 Mei 2024 (Wraspati Umanis Wuku Matal)

I Ketut Suardika yang kerap disapa Paktut pada hari ini akan melaksanakan Upacara Bayuh Oton dan Sapuh Lara Pemanumadian di Puri Yadnya. Pria yang berasal dari Antiga, Karangasem ini sempat menuturkan kepada kami bahwa ia tidak pernah melaksanakan otonannya. Sebelumnya ia dari dulu memang menjadi tulang punggung keluarga dengan berjualan sayuran dan buah di Pasar Kumbasari Denpasar. Hingga kini ia menetap di seputaran Jalan Gunung Agung Denpasar.

Paktut sempat mengalami sakit, hingga beberapa kali bolak-balik ke rumah sakit. Yang paling parah hingga masuk ruang ICU dan membuat berhenti berjualan. Menurut diagnosa dokter, ia mengidap penyakit jantung. Dokter pun merekomendasikan dipasangkan ring pada jantungnya tetapi Paktut menolak, ia merasa ada kaitannya dengan Niskala.

Prosesi pengruwatan Oleh Pinandita Nabe Jro Dalang Badra S. Sn

Sanak keluarga Paktut pun ada yang mengalami hal demikian hingga memutuskan untuk berobat di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala. Begitu halnya ia datang beberapa minggu lalu Jero Dalang pun menyambut dengan hangat “Om Swastyastu bapak, sapunapi niki?” ia pun menjawab sapaan hangat Jero Dalang “Om Swastyastu Jero Dalang” kemudian ia menjelaskan hal yang dialaminya.

Jro Dalang menegaskan “ Ngih.., sebenarnya penyakit niskala itu secara garis besar ada 4 jenis. 1 Bisa karena Desti/dijailin orang, 2 Kelahiran, 3 Karena Leluhur/Kawitan, 4 Karena buruk Kharma Manusia  itu sendiri. Nah untuk tau penyebab penyakit, mari kita pinunas dan cek dumun, semoga dapat jalan terbaik dan kesembuhan seperti sedia kala”. Setelah menjelaskan itu, jro Dalang pun mengecek sakit medis non medisnya, mewacakan kelahiran, pinunas ring leluhur, dan metenung karma masa lalu.

Prosesi saat Natab Upakara Pebayuhan Oton & Penebusan Melik

Jro Dalang Menjelaskan “ Menurut tiang pribadi, sangat tidak baik jika kita tidak meotonan rutin setiap 6 bulan. Karena saat otonan itulah kita mengaturkan rasa terimakasih pada Sang Paraning Dumadi, roh yang rengkarnasi pada tubuh kita, dan nyama papat yang kita ajak lahir dari kedituane. Logika kita sering kesana kemari maturan, mohon kesehatan, dan tapi roh yang rengkarnasi dalam tubuh kita tidak ingat. Itu kesannya kurang baik. Selain itu nyama papat yang membantu kita tiap hari, dari lahir sampe mati nanti, tidak pernah kita ingat, dan aturkan sesajen, itu juga kurang bijak kesannya. Andaikan mereka sama seperti kita, tiap hari disuruh bantu, tapi tak pernah disapa, diingat dan dikasi upah. Kan bisa juga “marah” atau tidak mau lagi menjaga kita. Hingga hidup kita tidak mesari, banyak masalah dan kesakitan ”.

Maka dari itu, Pak Ketut Suardika melaksanakan Upacara Bayuh Oton dan Sapuh Lara Pemanumadian. Upacara Sapuh Lara Pemanumadian ditujukan kepada yang tidak tahu otonan dan yang tidak pernah meoton untuk menetralisir efek karma buruk dimasa lalu serta mengaturkan rasa terima kasih kepada Sang Paraning Dumadi.

Prosesi demi prosesi dilaluinya dengan penuh suka cita. Pada saat natab Pengenteg Bayu dan mengucap harapan dalam hatinya semoga diberikan kesehatan dan dilancarkan rejeki nya agar bisa beraktivitas seperti sedia kala. Setelah semua prosesi upacara selesai, ia merasa beban di kepala nya sudah mulai ringan. Paktut menyadari bahwa urusan niskala itu patut diseimbangkan sehingga memberikan efek positif dan negatif terutama untuk kelahirannya.

Bagi teman-teman pembaca yang ingin melaksanakan upacara yadnya secara praktis dan efesien di Puri Yadnya, bisa kontak kami untuk Informasi dan Pendaftaran melalui Whatsapps 081 246 887 662

Sesi Foto Bersama Keluarga

Berikut Upacara yang digelar di PURI YADNYA :

  1. Pebayuhan Oton
  2. Penebusan Melik
  3. Pebayuhan Oton & Melik
  4. Penebusan Salah Oton
  5. Penebusan Salah Aran
  6. Pengidep Hati/ Pengenteg Bayu
  7. Sungkem Guru Rupaka
  8. Menek Kelih ( Menek Deha/Raja Swala )
  9. Pebayuhan Patemon Ala/Panes ( Perjodohan Kurang Baik )
  10. Atma Pratista ( Warak Keruron )
  11. Pebayuhan Semara Rekha ( Pebayuhan Bagi Orang Tua yang pernah Keguguran, Hamil Anggur, Pendarahan, Dll )
  12. Megedong – Gedongan ( Garba Wedani )
  13. Mecolong/ Tutug Kambuhan
  14. Tiga Bulanan ( Tigang Sasih )
  15. Kremasi Hewan
  16. Metatah
  17. Upacara Pemarisudha Karang Panes/Angker
  18. Pebayuhan Sapuh Lara Pemanumadian
  19. Pewintenan Saraswati, Sari, Dasa Guna, Ganapati, Dll.
  20. Penyuh Taksu, Urip, Melik
  21. Penyapuh Anten
  22. Meotonan Biasa ( Bukan Mebayuh )
  23. Penglukatan Oton
  24. Penglukatan Pembangkit Aura Diri
  25. Penglukatan Rare Ngambek Detya

𝐀𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 : 𝐏𝐔𝐑𝐈 𝐘𝐀𝐃𝐍𝐘𝐀 – 𝐉𝐥𝐧 𝐑𝐚𝐲𝐚 𝐍𝐲𝐮𝐡 𝐊𝐮𝐧𝐢𝐧𝐠 – 𝐃𝐞𝐬𝐚 𝐦𝐚𝐬 – 𝐊𝐞𝐜. 𝐔𝐛𝐮𝐝 – 𝐊𝐚𝐛. 𝐆𝐢𝐚𝐧𝐲𝐚𝐫 (𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐦𝐮𝐫 𝐒𝐞𝐭𝐫𝐚 𝐍𝐲𝐮𝐡 𝐊𝐮𝐧𝐢𝐧𝐠 ) 𝐩𝐚𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐏𝐚𝐧𝐝𝐢𝐭𝐚/𝐑𝐬𝐢 𝐤𝐞 𝐔𝐭𝐚𝐫𝐚 𝟓𝟎 𝐦𝐞𝐭𝐞𝐫, 𝐋𝐈𝐇𝐀𝐓 𝐏𝐀𝐏𝐀𝐍 𝐍𝐀𝐌𝐀.

𝑩𝒂𝒄𝒂 𝑱𝒖𝒈𝒂 : Kisah Nyata – MEBOYA MEKADA SENGKALA “Lima Keles, Mara Eling”

APA SAJA KELAHIRAN MELIK ITU YANG PATUT DI RUWAT DALANG SAMIRANA?
INI KATAGORI KELAHIRAN YANG PATUT DITEBUSIN :

SAPUH LARA PEMANUMADIAN

1. NATAN NEMU URIP, penebusan/pebayuhan bagi yang tidak pernah meotonan, tidak tau otonan.

2. NEMU BAYA, penebusan bagi yang sering kesakitan  sering kena tipu, sering di fitnah, selalu gagal dalam mencapai keinginannya.

3. SENGGAMA KAON, penebusan mala leteh bagi sering berhubungan badan sebelum menikah, berhubungan badan dengan dalam status selingkuh, berhubungan badan sesama jenis

4. SEMARA DUDU, sulit mendapatkan jodoh, atau kawin cerai berkali kali dan mandul.

5. LUMBUNG KETIUP ANGIN, sulit rejeki, mengalami kebangkrutan, dan rejeki tak pernah mesari ( gali lobang tutup lobang )

6. MALA KAURIPAN, penebusan mala, karena menikah saat hamil dan potong gigi saat hamil, serta lelaki tidak bisa panjangan rambut saat istri hamil, karena tugas kerja dan keperluan dinas.

7. SATRU ATURU, sering mimpi buruk, mimpi mesiat, sering mendengarkan suara aneh, sering mimpi dapat paica, mimpi ada blabar agung/sunami dll

8. RARE NGAMBEK DETYA, penebusan untuk anak yang membandel, sulit dinasehati, tidak mau belajar/sekolah, ngelawan orang, selalu main hp, dll

9. MANGKU PUTUNG, Penebusan bagi yang keturan mangku, balian dan sejenisnya , yang tidak bisa mewariskan tugas leluhurnya.

10. RARE KEPINGIT, Penebusan untuk anak hasil “ NUNAS”

11LARE SALAH OTON ,& SALAH ARAN, Penebusan bagi yang salah menentukan oton dan nama terlalu berat/mendatangkan masalah.

12. PENEBUSAN KELAHIRAN RANGDA TIGA, Wuku yang kena Rangda Tiga, Wuku Menail, Prangbakat, Warigadian, Pujut, Wariga, Pahang

13. PENEBUSAN PETEMON ALA, pernikahan beda kasta, beda soroh, beda agama, petemon panes, Manutin Saptawara Pancawara.

14. PENEBUSAN MELIK : Menetralisir segala jenis melik dalam diri manusia, agar tidak salah pati ulah pati. 

 APA SEBENARNYA ITU MELIK ??

            Melik itu sebenarnya merupakan sebuah anugrah yang luar biasa, Jika Orang Itu Sudah melaksanakan penebusan melik 3 Kali, Rajin-rajin Sembayang, Melukat dan melaksanakan Pewintenan Saraswati. Biasanya orang seperti ini akan jadi orang yang sukses, bermatabat dan “Kesihin Widhi”.

        Kalau tidak penebusan biasanya rejeki akan sret, sering bertengkar dirumah tangga tanpa henti, sakit sakitan, Salah paham dikeluarga berujung percerain, tak bisa punya keturunan, bahkan berumur pendek dan lain sebagainya.

         Ada orang yang baru bisa bertiori belum menjadi Praktisi, mengatakan Melik itu tidak apa, cukup berdoa saja, dan berpikir positif. Mereka itu tidak mengalami bisa saja mereka berkata seperti itu, tapi bagi yang mengalami mereka akan sulit menerima itu karena hidupnya dalam penderitaan hidup, rejeki sret dan kesakitan atau ada salah satu kelurganya sudah meninggal karena melik.

        Sama seperti melihat orang sakit dirumah sakit, pasien tidak hanya cukup dengan berpikir postif dan berdoa TAPI MEMERLUKAN TIDAKAN MEDIS UNTUK KESEHATANYA.

        Sama juga seperti penyakit niskala dan melik, tidak cukup hanya berdoa dan berpikir positif, semua perlu TINDAKAN SESUAI PETUNJUK SASTRA/LONTAR YANG ADA.

HATI HATI METEBUSIN MELIK, JANGAN ASAL PRAGAT, ASAL PAEK, ASAL ENGGAL. NAMUN TIDAK SESUAI DENGAN SARIN SASTRA.

BANYAK YANG METEBUSAN MELIK ULANG DI GEDONG SUCI, KARENA HAL INI YANG TIDAK DIKETAHUI.

Ada 5 Hal Yang Harus Benar Diperhatikan Saat Ingin Metebusan Melik, Agar Efeknya secara niskala memang baik, tidak hanya sekedar sremonial belaka. Di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala, ribuan orang sudah melaksanakan penebusan segala jenis melik dan upacara lainnya.

1. Menurut petuah ajaran leluhur, tetua terdahulu dan tokoh-tokoh spritual yang memahami sarinin sarinin sastra kelahiran melik, banyak yang menyarankan dan meyakini bahwa orang melik sebaiknya mendapatkan penglukatan Sudha Mala dan Asta Pungku dari seorang Dalang Samirana saat melaksanakan penebusan/pebayuhan/metubah melik.

2. Seorang Dalang itu juga harus mempunyai TAKSU YANG BAIK. Terbuktikan oleh banyak punya murid dan banyak umat yang datang untuk melaksakan upacara. Agar mantra yang diucapkan benar-benar “nyusup” pada orang yang diupakarai. Ciri kalau tidak/kurang mataksu, jarang/tidak akan ada orang yang mencari.

3. Radius Penebusan Melik, akan sangat dasyat secara niskala jika di dudukung oleh tempat. Misalnya langsung di Ajeng Sesuwunan, tidak dilapangan,parkiran atau tempat umum lainnya. Sama halnya seperti kita sembahyang di Pura dan di Lapangan, kan memang lain rasanya. Serta kebetulan penebusan melik langsung di Gedong Suci dilaksanakan di Ajeng 29 Sesuwunan yang melinggih di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala.

4. Tapak Widhi, Saat Prosesi acara Penebusan, Ida Sesuwunan langsung tedun Napak Umat. Hingga yang kena gangguan niskala, misalnya di ganggu wong samar, cetik, pepasangan, bebai, akan langsung keluar di tempat, tanpa di sentuh Jro Dalang. Teman2 yang ikut nanti, tentu akan merasa merinding sekali, betapa sakralnya peristiwa itu, peserta mendadak kesurupan, memuntahkan cetik dan lain sebagainya. INI TIDAK ADA DI TEMPAT LAIN KHUSUS DI GEDONG SUCI.

5. BANYAK YANG TIDAK TAU, Mana penebusan melik, mana bayuh oton, mana bayuh petemon, mana bayuh manusa kasakitan, mana bayuh manusa atma katuran dll. SERING KALI BAYUH OTON ITU DIANGGAP PENEBUSAN MELIK. PADAHAL ITU UPAKARANYA BEDA, TEMPATNYA BEDA, TUJUANNYA BEDA, MANTRANYA PUN BEDA. 

Pinandita Nabe, ( Dalang Samirana ), Jro Dalang Badra, S.Sn. 

Ada Beberapa Jenis Melik, Melik Adnyana, Melik Ceciren, Melik Kelahiran.

MELIK ADNYANA/WIDHI, Orang melik adnyana, biasanya diawali dengan mimpi mimpi ke Pura, Ketemu orang Pakain Putih, Ketemu Petapakan Bhatara ( Rangda atau Barong ), Mimpi bersenggama dengan orang tak dikenal/keluarga, Mimpi Mesiat dengan Leak.

Celakanya kalau dia ( orang melik ) kalah dalam mesiat lawan LIak, besok ia akan sakit dan bahkan meninggal saat tidur. Orang melik adnyana biasanya berpotensi jadi Balian atau mangku kalau dia punya keturuan/waris mangku/balian dan senang belajar spiritual. Kalau meliknya sudah keras, lama ditebusin orang melik adnayana ini akan bisa merasakan, atau bisa melihat Roh Halus, dan bahkan bisa berkominikasi dengannya.

MELIK CECIREN, orang melik ceciren ada tanda dalam tubuhnya, terkadang di dunia niskala atau di sekala kelihatan nya.

TANDA TANDA MELIK CECIREN

1.MELIK CAKRA, Artinya Ada berupa salah satu sanjata dewata nawa sanga dalam tubuhnya, kadang hanya bisa dilihat tokoh spiritual atau kelihatan nyata di kulit.

2. Kadengan Apit Wangke, ada kadengan di kelamin/disekitaranya. Kadengan Celedung Nginyah ada di tengah tengah alis.

3.Sujenan Di Bokong, 4. Rambut Putih Hanya Beberapa Helai Tak Bisa Hilang, 5. Rambut Gimbal, 6 Jari Tangan/Kaki Lebih, 7. Lidah Poleng, 8.Isuan Lebih dari satu dll.

MELIK KELAHIRAN, melik ini disebabkan oleh kelahiran manusia itu sendiri.

Diantaranya :

1. Orang yang lahir di Wuku Wayang

2. Anak Tunggal ( tak bersaudara )

3. Tiba sampir ( anak yang lahir berkalungfkan tali pusar )

4. Tiba Angker ( anak yang lahir berbelit tali pusar/tidak menangis )

5. Jempina ( anak lahir premature )

6. Margana ( anak lahir ditengah perjalanan )

7. Wahana ( anak lahir ditengah keramaian )

8. Julungwangi ( anak lahir tatkala matahari terbit )

9. Julungsungsang ( anak lahir tatkala tepat tengah matahari )

10. Julung sarab / julung macan / julung caplok ( anak lahir menjelang matahari terbenam )

11. Walika ( orang kerdil )

12. Wujil ( orang cebol )

13. Kembar ( dua anak lahir bersamaan dalam sehari )

14. Buncing / Dampit ( dua anak beda jenis kelamin lahir bersamaan dalm sehari )

15. Tawang Gantungan ( anak kembar selisih satu hari )

16. Pancoran Apit Telaga ( tiga bersaurdara – perempuan – laki – perempuan )

17. Telaga Apit Pancoran ( laki – perempuan – laki )

18. Sanan Empeg ( anak lahir diapit saudaranya meninggal )

19. Pipilan ( Lima bersaurdara empat perempuan satu laki )

20. Padangon ( Lima bersaudara empat laki satu perempuan)

21.Lulang ( Bersaudara 2, Keduanya Perempuan )

22. Luluta ( Bersaudara 3, Ketiganya Lelaki )

23. Kedukan ( Bersaudara 3, Ketiganya perempuan ) 

𝙐𝙢𝙖𝙩 𝘿𝙖𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙎𝙚𝙡𝙪𝙧𝙪𝙝 𝘽𝙖𝙡𝙞 𝙗𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙇𝙪𝙖𝙧 𝘽𝙖𝙡𝙞 𝙐𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙆𝙤𝙣𝙨𝙪𝙡𝙩𝙖𝙨𝙞 𝙈𝙖𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙈𝙚𝙡𝙞𝙠

Selain kelahiran melik ada juga beberapa kelahiran yang sangat memerlukan ruwatan khusus, untuk menetralisir efek negative kelahiran yang sangat lebih dominan mempengaruhi kelahiran seseorang.

KELAHIRAN MENURUT WUKU : Diantaranya Wuku Sinta, Ukir, Kulantir, Gumbreg, Wariga, Warigadian, Sungsang, Dunggulan, Kuningan, Langkir, Medangsia, Pujut, Pahang, Merakih, Tambir, Medangkungan, Uye, Perangbakat, Bala, Wayang, Dukut, dan Watugunung.

KELAHIRAN MENURUT SAPTAWARA PANCAWARA, Diantaranya : Redite Umanis, Redite Pon, Redite Kliwon, Coma Paing, Coma Pon, Anggara Umanis, Anggara Wage, Anggara Kliwon, Buda Umanis, Buda Wage, Buda Kliwon, Wraspati Umanis, Wraspati Pahing, Wraspati Pon, Wraspati Kliwon, Sukra Umanis, Sukra Umanis, Sukra Paing, Sukra Pon, Sukra Kliwon, Saniscara Umanis, Sanicara Wage, Sanicara Kliwon.

Dari Kelahiran di atas, menurut Saptawara, Pancawa & Wuku, sebenarnya ada yang indikasi melik, ada yang Lintang Panes, Membuat Rejeki Merosot, Kesakitan, Mandul dll. Namun tidak bisa kami jelaskan satu persatu, karena terlalu panjang penjabarannya. Untuk lebih jelasnya silahkan saja, datang ke tempat, sambil Ngelereh Sewitra, Nanti kita bahas bersama sama.

𝗕𝗮𝗰𝗮 𝗷𝘂𝗴𝗮 : HABIS KEGUGURAN “Metemu Lara Di Niskala” Si Anak Ingin Ibu Nyusul & Ibunya Takut Mandul

BAGI TEMAN2 YANG INGIN IKUT ACARA INI, BISA JUGA DATANG KONSULTASI SAAT JADWAL BUKA

 Selasa : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita

Kamis : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita

Sabtu : Pukul 09:00 –12 : 00 Wita

Minggu: Pukul 09:00 –12 : 00 Wita

DAFTAR TANGKIL, TLP/WA 081 246 887 662

ALAMAT : GEDONG SUCI USADHA AGUNG BALI NISKALA

 Banjar Pengosekan, Desa Mas, Kecamatan, Ubud, Kabupaten Gianyar. Selatan Pura Desa dan Puseh, LIHAT PAPAN NAMA.

Artikel yang Disarankan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *