081246887662

081246887662

puriyadnya@gmail.com

puriyadnya@gmail.com

Jam Buka

Senin - Minggu 08 :00 - 22: 00 Wita

Ni Luh Kadek Ayu Mudriantini merupakan ibu dari 2 orang anak –  anak hebat. Ia berasal dari Pendem, Karangasem dan sekarang menikah ke Abang Karangasem. Wanita yang kerap disapa Dek Ayu ini berprofesi sebagai salah satu Guru di SMP Negeri 6 Abang. Pada kali ini akan melaksanakan Upacara Bayuh Oton, Penebusan Melik, Pengenteg Bayu, Sungkem Guru Rupaka, dan Wayang Sapuh Leger di Puri Yadnya.

Dek ayu diantar oleh keluarga besarnya beserta anak – anak yang sangat antusias menyaksikan upacara ini. Kami pun selaku pengayah dengan sepenuh hati menyambutnya pada saat pertama kali menapakkan kaki di Puri Yadnya.

Setelah beberapa saat menunggu, ia pun dipersilahkan menuju tempat upacara. Jantungnya pun berdebar kencang merasa tidak sabar ingin menyaksikan Wayang Sapuh Leger untuk pertama kalinya.

Kelahiran Buda Paing, wuku Wayang hasil wacakan menurut Lontar Raspati Kalpa : Selalu berhati hati sebelum melakukan sesuatu, tidak suka mencampuri urusan orang lain, pemurah, hidup selalu bahagia, kadang kadang angkuh,suka menuruti hawa nafsunya. Maka dari itu untuk menetralisir efek buruk pada kelahiran ini, perlu diadakan pebayuhan oton dan melik pawukon.

Maka Dari itu, Jro Dalang Badra yang merupakan seorang Dalang Samirana, sering dicari umat dari seluruh Bali untuk melaksanakan Pebayuhan Oton sekalian Penglukatan Jatma Melik lahir pada wuku Wayang.

Hal ini sangat perlu dilaksanakan oleh orang yang terlahir saat Wuku Wayang. Agar hidupnya tidak “dimangsa” Ida Bhatara Kala, hingga pendek umur. Menurut Sarinin Sastra Kala Tatwa &  Rare Kumara Tatwa, Sang Dalang Samiranalah diberikan bisama/wewenang melebur ala pati Jatma Melik.

Tidak hanya itu, ia juga sering mengalami mimpi ke Pura dan bertemu orang berpakaian putih. Ini merupakan salah satu ciri-ciri Melik Adnyana. Orang yang memiliki Melik Adnyana, menurut kepercayaan Bali, dihadapkan pada dua masalah besar yang dapat mengakibatkan kehancuran hidup dan kematian. Pertama, ketika mereka bermimpi bersenggama dengan makhluk halus, kehidupan mereka bisa hancur dari segi ekonomi dan asmara, sering kali berujung pada perceraian atau kesulitan menikah. Kedua, ciri akan datangnya kematian terlihat saat mereka bermimpi dicari ular atau orang seram, yang menandakan bahwa ajal mereka sudah dekat. Mimpi ini sering dianggap sebagai pertanda bahwa mereka akan meninggal dalam waktu dekat setelah mimpi tersebut terjadi.

Untuk menetralisir Efek Negatifnya, bisa dengan melaksanakan Penebusan Melik, dan mendapatkan Penglukatan/Ruwatan khusus dari seorang Dalang Samirana yang mumpuni dan tentunya punya Taksu yang tinggi (luwih). Penglukatan/Ruwatan khusus itu merupakan Sarinin Taksu Dalang Samirana disebut Sudhamala dan Asta Pungku yang dimohonkan kepada Sang Hyang Aji Ringgit.

Setelah mengikuti serangkaian upacara yang penuh makna di Puri Yadnya, Kadek Ayu Mudriantini kini merasakan kedamaian yang dalam dalam setiap langkah hidupnya. Dalam perjalanan spiritual yang dipenuhi dengan pengorbanan dan harapan. Upacara Pebayuhan Oton, Penebusan Melik, Pengenteg Bayu, Sungkem Guru Rupaka, Dan Pementasan Wayang Sapuh Leger, Kadek Ayu merasakan getaran positif yang mengalir dalam dirinya.

Langkah-langkah ini merupakan pijakan kuat untuk memahami peran dan tanggung jawabnya sebagai orang tua dari kedua buah hatinya. Dengan penuh harap, ia menghadap masa depan dengan keyakinan bahwa setiap langkah yang diambil akan didorong oleh kebijaksanaan dan berkah dari Sang Hyang Widhi Wasa. Semoga cahaya keberkahan senantiasa menerangi jalan hidupnya, membawa kebahagiaan yang abadi bagi keluarga.

Bagi teman-teman pembaca yang ingin melaksanakan upacara yadnya secara praktis dan efesien di Puri Yadnya, bisa kontak kami untuk Informasi dan Pendaftaran melalui Whatsapps 081 246 887 662

Berikut Upacara yang digelar di PURI YADNYA :

  1. Pebayuhan Oton
  2. Penebusan Melik
  3. Pebayuhan Oton & Melik
  4. Penebusan Salah Oton
  5. Penebusan Salah Aran
  6. Pengidep Hati/ Pengenteg Bayu
  7. Sungkem Guru Rupaka
  8. Menek Kelih ( Menek Deha/Raja Swala )
  9. Pebayuhan Patemon Ala/Panes ( Perjodohan Kurang Baik )
  10. Atma Pratista ( Warak Keruron )
  11. Pebayuhan Semara Rekha ( Pebayuhan Bagi Orang Tua yang pernah Keguguran, Hamil Anggur, Pendarahan, Dll )
  12. Megedong – Gedongan ( Garba Wedani )
  13. Mecolong/ Tutug Kambuhan
  14. Tiga Bulanan ( Tigang Sasih )
  15. Kremasi Hewan
  16. Metatah
  17. Upacara Pemarisudha Karang Panes/Angker
  18. Pebayuhan Sapuh Lara Pemanumadian
  19. Pewintenan Saraswati, Sari, Dasa Guna, Ganapati, Dll.
  20. Penyuh Taksu, Urip, Melik
  21. Penyapuh Anten
  22. Meotonan Biasa ( Bukan Mebayuh )
  23. Penglukatan Oton
  24. Penglukatan Pembangkit Aura Diri
  25. Penglukatan Rare Ngambek Detya

𝐀𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 : 𝐏𝐔𝐑𝐈 𝐘𝐀𝐃𝐍𝐘𝐀 – 𝐉𝐥𝐧 𝐑𝐚𝐲𝐚 𝐍𝐲𝐮𝐡 𝐊𝐮𝐧𝐢𝐧𝐠 – 𝐃𝐞𝐬𝐚 𝐦𝐚𝐬 – 𝐊𝐞𝐜. 𝐔𝐛𝐮𝐝 – 𝐊𝐚𝐛. 𝐆𝐢𝐚𝐧𝐲𝐚𝐫 (𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐦𝐮𝐫 𝐒𝐞𝐭𝐫𝐚 𝐍𝐲𝐮𝐡 𝐊𝐮𝐧𝐢𝐧𝐠 ) 𝐩𝐚𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐏𝐚𝐧𝐝𝐢𝐭𝐚/𝐑𝐬𝐢 𝐤𝐞 𝐔𝐭𝐚𝐫𝐚 𝟓𝟎 𝐦𝐞𝐭𝐞𝐫, 𝐋𝐈𝐇𝐀𝐓 𝐏𝐀𝐏𝐀𝐍 𝐍𝐀𝐌𝐀.

𝓑𝓪𝓬𝓪 𝓙𝓾𝓰𝓪 : Kisah Nyata – “KETIKA ORANG MELIK, PUNYA ANAK MEMEDI”, Begini kisahnya…

APA SEBENARNYA ITU MELIK ??

            Melik itu sebenarnya merupakan sebuah anugrah yang luar biasa, Jika Orang Itu Sudah melaksanakan penebusan melik 3 Kali, Rajin-rajin Sembayang, Melukat dan melaksanakan Pewintenan Saraswati. Biasanya orang seperti ini akan jadi orang yang sukses, bermatabat dan “Kesihin Widhi”.

        Kalau tidak penebusan biasanya rejeki akan sret, sering bertengkar dirumah tangga tanpa henti, sakit sakitan, Salah paham dikeluarga berujung percerain, tak bisa punya keturunan, bahkan berumur pendek dan lain sebagainya.

         Ada orang yang baru bisa bertiori belum menjadi Praktisi, mengatakan Melik itu tidak apa, cukup berdoa saja, dan berpikir positif. Mereka itu tidak mengalami bisa saja mereka berkata seperti itu, tapi bagi yang mengalami mereka akan sulit menerima itu karena hidupnya dalam penderitaan hidup, rejeki sret dan kesakitan atau ada salah satu kelurganya sudah meninggal karena melik.

        Sama seperti melihat orang sakit dirumah sakit, pasien tidak hanya cukup dengan berpikir postif dan berdoa TAPI MEMERLUKAN TIDAKAN MEDIS UNTUK KESEHATANYA.

        Sama juga seperti penyakit niskala dan melik, tidak cukup hanya berdoa dan berpikir positif, semua perlu TINDAKAN SESUAI PETUNJUK SASTRA/LONTAR YANG ADA.

HATI HATI METEBUSIN MELIK, JANGAN ASAL PRAGAT, ASAL PAEK, ASAL ENGGAL. NAMUN TIDAK SESUAI DENGAN SARIN SASTRA.

BANYAK YANG METEBUSAN MELIK ULANG DI GEDONG SUCI, KARENA HAL INI YANG TIDAK DIKETAHUI.

Ada 5 Hal Yang Harus Benar Diperhatikan Saat Ingin Metebusan Melik, Agar Efeknya secara niskala memang baik, tidak hanya sekedar sremonial belaka. Di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala, ribuan orang sudah melaksanakan penebusan segala jenis melik dan upacara lainnya.

1. Menurut petuah ajaran leluhur, tetua terdahulu dan tokoh-tokoh spritual yang memahami sarinin sarinin sastra kelahiran melik, banyak yang menyarankan dan meyakini bahwa orang melik sebaiknya mendapatkan penglukatan Sudha Mala dan Asta Pungku dari seorang Dalang Samirana saat melaksanakan penebusan/pebayuhan/metubah melik.

2. Seorang Dalang itu juga harus mempunyai TAKSU YANG BAIK. Terbuktikan oleh banyak punya murid dan banyak umat yang datang untuk melaksakan upacara. Agar mantra yang diucapkan benar-benar “nyusup” pada orang yang diupakarai. Ciri kalau tidak/kurang mataksu, jarang/tidak akan ada orang yang mencari.

3. Radius Penebusan Melik, akan sangat dasyat secara niskala jika di dudukung oleh tempat. Misalnya langsung di Ajeng Sesuwunan, tidak dilapangan,parkiran atau tempat umum lainnya. Sama halnya seperti kita sembahyang di Pura dan di Lapangan, kan memang lain rasanya. Serta kebetulan penebusan melik langsung di Gedong Suci dilaksanakan di Ajeng 29 Sesuwunan yang melinggih di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala.

4. Tapak Widhi, Saat Prosesi acara Penebusan, Ida Sesuwunan langsung tedun Napak Umat. Hingga yang kena gangguan niskala, misalnya di ganggu wong samar, cetik, pepasangan, bebai, akan langsung keluar di tempat, tanpa di sentuh Jro Dalang. Teman2 yang ikut nanti, tentu akan merasa merinding sekali, betapa sakralnya peristiwa itu, peserta mendadak kesurupan, memuntahkan cetik dan lain sebagainya. INI TIDAK ADA DI TEMPAT LAIN KHUSUS DI GEDONG SUCI.

5. BANYAK YANG TIDAK TAU, Mana penebusan melik, mana bayuh oton, mana bayuh petemon, mana bayuh manusa kasakitan, mana bayuh manusa atma katuran dll. SERING KALI BAYUH OTON ITU DIANGGAP PENEBUSAN MELIK. PADAHAL ITU UPAKARANYA BEDA, TEMPATNYA BEDA, TUJUANNYA BEDA, MANTRANYA PUN BEDA. 

Pinandita Nabe, ( Dalang Samirana ), Jro Dalang Badra, S.Sn. 

INILAH ORANG MELIK YANG PATUT DITEBUSIN.

Ada Beberapa Jenis Melik, Melik Adnyana, Melik Ceciren, Melik Kelahiran.

MELIK ADNYANA/WIDHI, Orang melik adnyana, biasanya diawali dengan mimpi mimpi ke Pura, Ketemu orang Pakain Putih, Ketemu Petapakan Bhatara ( Rangda atau Barong ), Mimpi bersenggama dengan orang tak dikenal/keluarga, Mimpi Mesiat dengan Leak.

Celakanya kalau dia ( orang melik ) kalah dalam mesiat lawan LIak, besok ia akan sakit dan bahkan meninggal saat tidur. Orang melik adnyana biasanya berpotensi jadi Balian atau mangku kalau dia punya keturuan/waris mangku/balian dan senang belajar spiritual. Kalau meliknya sudah keras, lama ditebusin orang melik adnayana ini akan bisa merasakan, atau bisa melihat Roh Halus, dan bahkan bisa berkominikasi dengannya.

MELIK CECIREN, orang melik ceciren ada tanda dalam tubuhnya, terkadang di dunia niskala atau di sekala kelihatan nya.

TANDA TANDA MELIK CECIREN

1.MELIK CAKRA, Artinya Ada berupa salah satu sanjata dewata nawa sanga dalam tubuhnya, kadang hanya bisa dilihat tokoh spiritual atau kelihatan nyata di kulit.

2. Kadengan Apit Wangke, ada kadengan di kelamin/disekitaranya. Kadengan Celedung Nginyah ada di tengah tengah alis.

3.Sujenan Di Bokong, 4. Rambut Putih Hanya Beberapa Helai Tak Bisa Hilang, 5. Rambut Gimbal, 6 Jari Tangan/Kaki Lebih, 7. Lidah Poleng, 8.Isuan Lebih dari satu dll.

MELIK KELAHIRAN, melik ini disebabkan oleh kelahiran manusia itu sendiri.

Diantaranya :

1. Orang yang lahir di Wuku Wayang

2. Anak Tunggal ( tak bersaudara )

3. Tiba sampir ( anak yang lahir berkalungfkan tali pusar )

4. Tiba Angker ( anak yang lahir berbelit tali pusar/tidak menangis )

5. Jempina ( anak lahir premature )

6. Margana ( anak lahir ditengah perjalanan )

7. Wahana ( anak lahir ditengah keramaian )

8. Julungwangi ( anak lahir tatkala matahari terbit )

9. Julungsungsang ( anak lahir tatkala tepat tengah matahari )

10. Julung sarab / julung macan / julung caplok ( anak lahir menjelang matahari terbenam )

11. Walika ( orang kerdil )

12. Wujil ( orang cebol )

13. Kembar ( dua anak lahir bersamaan dalam sehari )

14. Buncing / Dampit ( dua anak beda jenis kelamin lahir bersamaan dalm sehari )

15. Tawang Gantungan ( anak kembar selisih satu hari )

16. Pancoran Apit Telaga ( tiga bersaurdara – perempuan – laki – perempuan )

17. Telaga Apit Pancoran ( laki – perempuan – laki )

18. Sanan Empeg ( anak lahir diapit saudaranya meninggal )

19. Pipilan ( Lima bersaurdara empat perempuan satu laki )

20. Padangon ( Lima bersaudara empat laki satu perempuan)

21.Lulang ( Bersaudara 2, Keduanya Perempuan )

22. Luluta ( Bersaudara 3, Ketiganya Lelaki )

23. Kedukan ( Bersaudara 3, Ketiganya perempuan ) 

𝙐𝙢𝙖𝙩 𝘿𝙖𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙎𝙚𝙡𝙪𝙧𝙪𝙝 𝘽𝙖𝙡𝙞 𝙗𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙇𝙪𝙖𝙧 𝘽𝙖𝙡𝙞 𝙐𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙆𝙤𝙣𝙨𝙪𝙡𝙩𝙖𝙨𝙞 𝙈𝙖𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙈𝙚𝙡𝙞𝙠

Selain kelahiran melik ada juga beberapa kelahiran yang sangat memerlukan ruwatan khusus, untuk menetralisir efek negative kelahiran yang sangat lebih dominan mempengaruhi kelahiran seseorang.

KELAHIRAN MENURUT WUKU : Diantaranya Wuku Sinta, Ukir, Kulantir, Gumbreg, Wariga, Warigadian, Sungsang, Dunggulan, Kuningan, Langkir, Medangsia, Pujut, Pahang, Merakih, Tambir, Medangkungan, Uye, Perangbakat, Bala, Wayang, Dukut, dan Watugunung.

KELAHIRAN MENURUT SAPTAWARA PANCAWARA, Diantaranya : Redite Umanis, Redite Pon, Redite Kliwon, Coma Paing, Coma Pon, Anggara Umanis, Anggara Wage, Anggara Kliwon, Buda Umanis, Buda Wage, Buda Kliwon, Wraspati Umanis, Wraspati Pahing, Wraspati Pon, Wraspati Kliwon, Sukra Umanis, Sukra Umanis, Sukra Paing, Sukra Pon, Sukra Kliwon, Saniscara Umanis, Sanicara Wage, Sanicara Kliwon.

Dari Kelahiran di atas, menurut Saptawara, Pancawa & Wuku, sebenarnya ada yang indikasi melik, ada yang Lintang Panes, Membuat Rejeki Merosot, Kesakitan, Mandul dll. Namun tidak bisa kami jelaskan satu persatu, karena terlalu panjang penjabarannya. Untuk lebih jelasnya silahkan saja, datang ke tempat, sambil Ngelereh Sewitra, Nanti kita bahas bersama sama.

𝑩𝒂𝒄𝒂 𝒋𝒖𝒈𝒂 : Kisah Nyata – MEBOYA MEKADA SENGKALA “Lima Keles, Mara Eling”

INI KATAGORI KELAHIRAN YANG PATUT DITEBUSIN :

SAPUH LARA PEMANUMADIAN

1. NATAN NEMU URIP, penebusan/pebayuhan bagi yang tidak pernah meotonan, tidak tau otonan.

2. NEMU BAYA, penebusan bagi yang sering kesakitan  sering kena tipu, sering di fitnah, selalu gagal dalam mencapai keinginannya.

3. SENGGAMA KAON, penebusan mala leteh bagi sering berhubungan badan sebelum menikah, berhubungan badan dengan dalam status selingkuh, berhubungan badan sesama jenis

4. SEMARA DUDU, sulit mendapatkan jodoh, atau kawin cerai berkali kali dan mandul.

5. LUMBUNG KETIUP ANGIN, sulit rejeki, mengalami kebangkrutan, dan rejeki tak pernah mesari ( gali lobang tutup lobang )

6. MALA KAURIPAN, penebusan mala, karena menikah saat hamil dan potong gigi saat hamil, serta lelaki tidak bisa panjangan rambut saat istri hamil, karena tugas kerja dan keperluan dinas.

7. SATRU ATURU, sering mimpi buruk, mimpi mesiat, sering mendengarkan suara aneh, sering mimpi dapat paica, mimpi ada blabar agung/sunami dll

8. RARE NGAMBEK DETYA, penebusan untuk anak yang membandel, sulit dinasehati, tidak mau belajar/sekolah, ngelawan orang, selalu main hp, dll

9. MANGKU PUTUNG, Penebusan bagi yang keturan mangku, balian dan sejenisnya , yang tidak bisa mewariskan tugas leluhurnya.

10. RARE KEPINGIT, Penebusan untuk anak hasil “ NUNAS”

11LARE SALAH OTON ,& SALAH ARAN, Penebusan bagi yang salah menentukan oton dan nama terlalu berat/mendatangkan masalah.

12. PENEBUSAN KELAHIRAN RANGDA TIGA, Wuku yang kena Rangda Tiga, Wuku Menail, Prangbakat, Warigadian, Pujut, Wariga, Pahang

13. PENEBUSAN PETEMON ALA, pernikahan beda kasta, beda soroh, beda agama, petemon panes, Manutin Saptawara Pancawara.

14. PENEBUSAN MELIK : Menetralisir segala jenis melik dalam diri manusia, agar tidak salah pati ulah pati. 

CIRI CIRI ORANG GAGAL MELAKSANAKAN PENEBUSAN MELIK ??

1.  TIDAK MANUTIN SASTRA
 Artinya dia ogah-ogahan/setengah hati metebusan Melik, “Ulah Paek/Pang Kala Pragat. Jadi metebusan melik tidak pada tempat yang benar/tidak mendapatkan ruwatan Dalang Samirana.

2. PEMUPUT TIDAK MEMPUNYAI TAKSU YANG KUAT. 
Bagaimana caranya  tau, yang muput itu punya taksu yang kuat?
Jika ibaratkan dagang, biar gampang dimengerti, dagangannya akan selalu antre pembeli, pembelinya tak peduli antre lama, walau siang dan malam. Karena mereka mendapatkan kepuasan yang tidak ternilai harganya. Bicara masalah taksu, kami jadi teringat seorang oknum yang sudah disucikan oleh umat, beriklan di sosmed memajang fotonya dengan label iklan banten, 1,5 juta, 2 juta, 3 juta dst. Kami sejenak merenung & bertanya dalam hati. “ Bukannya orangnya suci setingkat itu sudah lepas keduniawiannya. Ini kok malah kesannya bisnis banget kayak supermarket saja ?? Apa itu tidak melanggar sesana kesuciannya? Tidakah nanti taksunya, palsu?? Takutnya nanti dibuli umat dibilang Cangak Meketu “. Ampura…semeton ini hanya renungan pribadi kami sebagai penulis saja. Jawabannya silahkan renungkan sendiri. Hehehe.

3.TERGIUR IKLAN MURAH/GRATIS MERIAH DI SOSMED
 Kami sudah melaksanakan penebusan melik, sejak tahun 2008, baik secara pribadi dan massal. Waktu itu belum begitu banyak yang melaksanakan acara ini. Tapi sekarang semenjak Virus menggrogoti isi pertiwi. Sangat banyak orang melaksanakan acara seperti ini, serta biaya pun sangat murah-murah. Ada juga yang membuat miris, terkadang orang yang tidak berkopenten di bidang niskala, ikut ikutan melaksanakan acara bernuansakan Niskala. Misalnya villa, berubah menjadi tempat spiritual menggelar Yadnya, ada juga sekelompok orang mengadakan acara Gratis, untuk menggalang masa dengan tujuan akhir dibelakangnya masih terselubung. Semoga saja ujung-ujungnya tidak manjadi ranah politik, dengan tujuan mendapatkan suara. Jadi temanku pembaca yang terhormat, masalah melik adalah masalah nyawa. Carilah yang baik dan benar, sudah berpengalaman. Bukankah Yadnya itu adalah korban suci yang tulus iklas. Jadi kalau teman-teman tidak berkorban apalagi tidak tulus iklas, apakah itu termasuk katagori beryadnya ? silahkan renungkan sendiri dalam hati yang jernih.

4.TIDAK PAHAM TENTANG BANTEN  
Kami sering tersenyum jika ada orang yang bertanya yang tidak paham dengan Kaidah Yadnya/Banten Penebusan Melik. Ketika mereka bertanya biaya, kami pun beritahu paling kisaran biaya banten penebusan melik 1 juta – 2 juta yang tergolong utama. Trus mereka jawab “ ngih suksema, tiang disini aja ikut yang lebih dekat dan murah, disini ada yang biayanya 150 ribu atau 500 ribu an.

Sebenarnya teman-temanku pembaca yang terhormat. Kami pun bisa dengan biaya semurah itu. Tapi bantennya biasanya tingkatnya paling nista. Ingat teman-teman pembaca sekali lagi tak bilang, “biaya itu murah karena bantennya tinggkatannya paling nista”. Tapi orang yang tidak tau banten akan senang saja dapat murah, & yang menjualnya senyum senyum saja, karena yang beli banten itu dapat “diakali”.

Coba saja teman2 logikakan, ada tempat orang metebusan melik biaya Rp 150.000. Sedangkan orang metebusan itu tingkatan bantennya manut sastra  minimal utama, pejatinya saja terkadang menggunakan 5 pejati, belum banten banten yang lainnya. Sedangkan harga pejati dipasaran, boleh teman-teman cek Rp 50.000 untuk satu pejati. Kalau dikalikan 5 jadi 250 ribu. Sampai disini paham kan ??. Itu saja sudah kurang biayannya, apalagi buat banten penebusan yang utama.

Jangan jangan itu hanya melukat biasa saja dengan 1 pejati & tebasan urip oton, trus dibilang mebayuh/penebusan murah ( Hati hati nanti tak ada efeknya secara niskala ).

Gedong Suci tidak akan pernah memberikan upakara banten yang tingkatnya Nista. Karena kami tidak berani main-main dengan nyawa orang melik.

Upakara penebusan harus seimbang dengan masalah-masalah yang dihadapi, agar tidak menyesal dikemudian hari. “Takut Ngetel Payu Mekebyos”, istilahnya biar seimbang obatnya dan sakitnya. Jangan orang sakit parah dikasi obat Generik. Kapan sembuhnya? Keburu dipanggil Hyang Maha Kuasa.

 5. SOMBONG, & MEBOYE. Orang sombong & moboye, sering berkata seperti ini terhadap dunia niskala : “Ah..sing ada keto, to gugu, mekejang lakar mati “. Mungkin saat berkata seperti itu ia masih sehat dan perutnya masih kenyang, kantong masi berisi. Tapi nanti kalau sudah sakit dan tak sembuh di medis, datang ke tempat pengobatan niskala bawa pejati, memelas bilang nunas urip, “ nyen kal uluk-uluk, hehehe”. “Yen be tawang mekejang lakar mati, ya..tak usah sekolah, tak usah makan, sakit juga tak usah berobat ke medis, kan percuma karena semua akan mati“. Kan gitu logika warasnya nya…. 

APA BUKTI IDA SESUWUNAN DI GEDONG SUCI USADHA AGUNG BALI NISKALA PUNYA TAKSU YANG KUAT ??

INI BUKTINYA :

    Foto foto ini merupakan salah satu bukti kuatnya Taksu Ida Sesuwunan yang disungsung di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala. Coba saja teman-teman pikir dengan kesadaran spiritual. Orang yang sudah diponis mandul 15 tahun, kista, parikokel, kanker di rahimnya, yang buntu jalannya di medis untuk mendapatkan momongan. 

    Yehh….baru datang ke Gedong suci nunas ica ring Sesuwunan, EH …JEG HAMIL SEMETON. INI FAKTA DAN BUKTI NYATA YANG TIDAK BISA DIBANTAH SIAPAPUN. INI HANYA BEBERAPA FOTO, DARI RATUSAN ORANG YANG TELAH MENDAPATKAN TAKSU LUWIH UTAMA TERSEBUT.

    Nah..bagi teman-teman yang sudah terlanjur metebusan melik di tempat lain atau akan melaksanakan penebusan melik. SILAHKAN DICEK DAN KROSCEK DULU PROPILNYA DI MEDIA SOSIAL TEMPAT UPACARA/YANG MUPUT. APAKAH TAKSUNYA “MANIK SEKECAP”  terbukti nyata seperti di Gedong suci ? ”.

Kalau ya…kami yakin & percaya penebusan melik teman-teman akan tembus sekala niskala. Artinya kematian akibat melik akan dibayarkan sempurna, hingga menjadi panjang umur. Tapi kalau propilnya hanya bermodal gaya saja/mepayas grende grende ,nyerem2 saja, dan foto sesuwunan di publikasikan, kami yakin penebusan teman-teman disana hanya sekedar seremonial belaka.

BAJU BISA DIBELI, ISI LONTAR BISA DI DOWNLOAD DI MEDSOS, MANTRA BISA DIHAPALKAN, TAPI TAKSU HANYA PENUGRAN HYANG MAHA KUASA. DIBERIKAN KHUSUS PADA ORANG-ORANG TERTENTU SAJA.

BAGI TEMAN2 YANG INGIN IKUT ACARA INI, BISA JUGA DATANG KONSULTASI SAAT JADWAL BUKA

 Selasa : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita

Kamis : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita

Sabtu : Pukul 09:00 –12 : 00 Wita

Minggu: Pukul 09:00 –12 : 00 Wita

DAFTAR TANGKIL, TLP/WA 081 246 887 662

ALAMAT : GEDONG SUCI USADHA AGUNG BALI NISKALA

 Banjar Pengosekan, Desa Mas, Kecamatan, Ubud, Kabupaten Gianyar. Selatan Pura Desa dan Puseh, LIHAT PAPAN NAMA.

Artikel yang Disarankan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *